Jakarta (ANTARA) - Penelitian menyebutkan olahraga aerobik secara teratur seperti jalan santai, jogging, berenang, bersepeda dan lainnya dapat membantu meningkatkan memori seseorang.
Mengutip penelitian program doktoral ahli ilmu fisiologi olahraga Dr Jajat Darajat Kusumah Negara S.Pd M.Kes AIFO, di Jakarta, Jumat, olahraga aerobik selain membuat tubuh bugar juga dapat meningkatkan kemampuan otak untuk membangun sel baru.
Jajat menyebutkan hal ini disebabkan karena olahraga bisa membantu sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk otak, sehingga suplai nutrisi dan oksigen menuju otak akan terdistribusi dengan baik.
"Hasilnya dapat meningkatkan memori dan meminimalkan penurunan memori," tulis Jajat yang juga mempelajari penelitian terdahulu.
Berdasarkan penelitian, wanita dewasa berusia 23 tahun yang melakukan olahraga ringan berupa jogging selama tujuh hari akan ditemukan peningkatan memori jangka pendek.
Sesudah melakukan olahraga aerobik terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung, sehingga sirkulasi darah mencapai seluruh tubuh termasuk ke otak.
Dengan adanya peningkatan sirkulasi darah, maka suplai nutrisi dan oksigen juga lancar, fungsi otak optimal, dan akhirnya kemampuan memori jangka pendek meningkat.
Selain itu penelitian yang dilakukan pada lansia hasilnya menunjukkan pelambatan penurunan memori pada orang yang sering berolahraga secara rutin.
Jajat yang melakukan penelitian tentang dampak olahraga futsal bagi kecerdasan otak anak pun menjelaskan bahwa futsal termasuk cabang olahraga aerobik dengan intensitas sedang jika dilihat dari pola geraknya.
Futsal memerlukan atensi dan konsentrasi pada setiap gerakannya agar meminimalkan kesalahan. Gerakan inilah yang dapat menstimulasi terjadinya atensi yang terus menerus menjadi konsentrasi. Selain itu, rangsangan yang terus berulang pada olahraga futsal dapat memacu perubahan struktur pada otak yang akhirnya dapat meningkatkan memori.
Penelitian: olahraga aerobik dapat bantu tingkatkan memori
Hasilnya dapat meningkatkan memori dan meminimalkan penurunan memori