Wamen ESDM: Menilai neraca perdagangan harus dilihat secara holistik

id Neraca perdagangan Indonesia,Defisit migas,surplus non migas,holistik

Wamen ESDM: Menilai neraca perdagangan harus dilihat secara holistik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar (kedua kanan) dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial (pertama kanan) saat pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat struktural di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (12/7/2019). (ANTARAnews/ Abdu Faisal)

Kalau gas itu digunakan untuk industri dalam negeri kan bagus, tapi akibatnya ekspor migas kita semakin turun. Tapi non migas pasti semakin naik
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar mengatakan meski penyebab terbesar defisit neraca perdagangan Indonesia (NDI) menurut Badan Pusat Statistik (BPS) salah satunya karena defisit ekspor minyak dan gas bumi (migas), dia menyarankan untuk melihat NDI secara holistik.

"Nah, ini sedang kami sarankan. Melihatnya jangan sektoral lagi. Harus holistik melihat neraca ini," kata Arcandra dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat struktural di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.

Ia menyontohkan dari sisi gas bumi yang bukan lagi diekspor mentah dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ LNG), namun diolah dulu di dalam negeri sebelum diekspor.

Dia mengatakan gas kini digunakan untuk penggerak ekonomi produksi dalam negeri, sebagai faktor produksi baik petrochemical, pupuk, juga kelistrikan.

"Dulu gas itu hanya LNG. Sekarang berubah jadi sarung tangan, berubah jadi kaca, berubah jadi plastik, polyethylene (Pe) dan polypropylene (Pp)," ujar Arcandra.

Arcandra mengatakan kalau ekspor gas mentah tidak dilakukan, maka sektor migas menjadi defisit. Tetapi kalau hasil dari berubahnya gas menjadi petrochemical tadi, baik pupuk, dan lain-lain, diekspor, kategorinya masuk ke sektor non migas. Akibatnya ekspor sektor non migas menjadi surplus.

"Kalau gas itu digunakan untuk industri dalam negeri kan bagus, tapi akibatnya ekspor migas kita semakin turun. Tapi non migas pasti semakin naik, karena gas berubah jadi pupuk dan lain-lain," ujar Arcandra.

Baca juga: Wamen ESDM: komitmen investasi migas naik
Baca juga: Wamen ESDM: banyak faktor pengaruhi penurunan harga minyak