Pengamat politik: Bamsoet diuntungkan rasa nyaman Joko Widodo

id Bambang soesatyo, jokowi

Pengamat politik: Bamsoet diuntungkan rasa nyaman Joko Widodo

Foto Dok - Ketua DPR RI Bambang Seosatyo (kiri) dan Ketua Umum Partai Golkar Ailangga Hartarto (kanan). (Istimewa)

Untuk saat ini posisi Bamsoet memang berada di atas angin karena ada efek positif pasca-pertemuannya dengan Jokowi
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin mengatakan langkah politisi Golkar Bambang Soesatyo untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar diuntungkan oleh rasa nyaman Presiden Jokowi terhadap dirinya.

"Untuk saat ini posisi Bamsoet memang berada di atas angin karena ada efek positif pasca-pertemuannya dengan Jokowi,” kata Alvin dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tim sukses Bamsoet tunggu restu Jokowi

Alvin mengatakan jika merujuk pada perbedaan durasi pertemuan antara Jokowi dengan dua kandidat calon Ketua Umum Golkar yakni Bamsoet dan Airlangga Hartarto secara terpisah, menurutnya, Bamsoet lebih unggul lantaran dapat diterima Jokowi dalam waktu yang nisbi lebih lama.

Dia mengatakan Jokowi kerap menyampaikan pesan politik yang tersirat. Durasi pertemuan antara Jokowi dengan Bamsoet yang lebih lama dibandingkan pertemuan Jokowi dengan Airlangga Hartarto menurutnya menyiratkan sesuatu.

Dia mengatakan lamanya pertemuan Jokowi dengan Bamsoet menunjukkan Presiden Terpilih 2019-2024 itu nyaman dengan Bamsoet.

"Bila pertemuan hanya sebentar, ya dapat diartikan kurang nyaman. Apalagi Jokowi ini tipe politisi yang mengedepankan 'kerja, kerja dan kerja' sehingga waktu itu sangat berharga," ujar Alvin.

Sementara untuk Airlangga, kata Alvin, posisinya diuntungkan karena saat ini yang bersangkutan merupakan Ketua Umum petahana.

Meskipun demikian Alvin menilai baik Airlangga maupun Bamsoet belum dalam posisi aman. Keduanya harus meyakinkan pemilik hak suara untuk bisa terpilih dalam Munas Golkar 2019.

Baca juga: Munas Golkar dipercepat tidak terkait pelantikan presiden
Baca juga: Bamsoet : silahkan para Ketua DPD II Golkar cabut dukungan