Sulteng Berharap Peta Rupabumi Dapat Mempercepat Investasi

id peta, investasi, BIG, Sulteng

Sulteng Berharap Peta Rupabumi Dapat Mempercepat Investasi

Ilustrasi (antarasulteng)

Sudarto : "Peta ini nantinya akan sangat membantu Sulawesi Tengah. Tanpa peta kita buta,"
Palu (antarasulteng.com) - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto mengatakan peta rupabumi Sulawesi yang saat ini sedang digarap Badan Informasi Geospasial (BIG) diharapkan dapat mempercepat investasi di daerah.

"Apalagi nanti kalau peta tematiknya sudah jadi akan mempermudah investor. Sebelum investasi, dia pasti mau lihat petanya dulu," kata Sudarto kepada wartawan usai pembukaan Geospasial untuk Sulawesi di Palu, Rabu.

Kegiatan yang dihadiri Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan sejumlah gubernur di Sulawesi itu merupakan momen penting bagi keberlanjutan pembangunan informasi geospasial di Indonesia khususnya di Sulawesi.

Sudarto mengatakan setelah BIG nanti menyelesaikan peta dasar rupabumi maka akan ditindaklanjuti dengan peta tematik oleh pemerintah provinsi sehingga peta tentang potensi sumber daya alam seperti pertanian dan pertambangan yang tersaji melalui peta digital akan semakin mudah diakses publik.

Dia mengatakan banyak kasus tumpang tindih lahan izin pertambangan di daerah salah satunya akibat belum tersajinya peta rupabumi yang detail.

"Peta ini nantinya akan sangat membantu Sulawesi Tengah. Tanpa peta kita buta," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng Patta Tope mengatakan biaya untuk membuat peta cukup mahal akan tetapi tanpa peta biaya pembangunan akan lebih mahal.

"Kita perlu peta tematik. Misalnya, peta pertumbuhan ekonomi. Di sektor apa yang menunjang. Dimana saja itu. Dengan begitu nanti akan sangat membantu investor," katanya.

Selain itu, kata dia, peta tematik juga dapat dijadikan rujukan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan dan perencanaan.

Patta Tope mengatakan semakin detail skala peta tersebut akan semakin muda bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan.

Dia mencontohkan, dengan peta yang detail maka pemerintah daerah akan semakin gampang memprediksi jumlah pemasukan dari pajak bumi dan bangunan karena tidak sejengkal pun tanah yang tidak masuk dalam peta tersebut.

Patta Tope mengatakan jika dalam pelaksanaan pembangunan konsisten dengan peta maka tidak akan terjadi tumpang tindih lahan dalam penerbitan izin usaha pertambangan dan sebagainya.

"Dengan peta ini potensi mikro dan makro bisa terlihat lebih jelas. Bisa lebih menarik investor," katanya.

Sementara itu Badan Informasi Geospasial (BIG) menargetkan pemetaan dasar rupabumi pada skala menengah 1:25.000 untuk Pulau Sulawesi rampung 2013, setelah tahun sebelumnya BIG merampungkan peta dasar wilayah Sulawesi skala 1:250.000.***