Aristan calon wali kota yang berniat dari pinggiran bangun Palu

id Nasdem,Aristan

Aristan calon wali kota yang berniat dari pinggiran bangun Palu

Calon Wali Kota Palu, Aristan menyapa salah satu anak dan mengajarkan tentang menggambar, di salah satu kesempatan, di Palu, beberapa waktu lalu. (Antaranews/Muhammad Hajiji/Palu Baru)

Dari pinggiran bangun Palu merupakan ikhtiar untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bersama sebagai hak seluruh warga
Palu (ANTARA) - Calon Wali Kota Palu, Aristan, berniat membangun Kota Palu, Sulawesi Tengah dari pinggiran menjadi ikhtiarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Dari pinggiran bangun Palu merupakan ikhtiar untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bersama sebagai hak seluruh warga," ucap Aristan, di Palu, Kamis.

Aristan merupakan politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sulawesi Tengah. Ia menjadi salah satu tokoh dari kalangan politisi yang di gadang-gadang akan bertarung di pemilihan Wali Kota Palu dan Wakil Wali Kota Palu pada tahun 2020.

Terkait dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengemukakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 di mulai September. "Pelaksanaan pilkadanya di mulai September tahun depan, tapi tanggalnya belum dan nanti segera di putuskan," ucap Arief Budiman usai melantik 180 komisioner dari 36 KPU kabupaten/kota di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Terkait pilkada, menurut Aristan, menjadi salah satu cara/instrumen politik selain untuk menentukan dan memilih pemimpin, juga menjadi momen penentu kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

Aristan yang merupakan mantan Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sagarmata Universitas Tadulako, menegaskan bahwa warga pinggiran berhak mendapat kesejahteraan dan harus di perlakukan sama seperti warga lainnya yang ada di Palu.

"Warga pinggiran atau warga rentan seperti nelayan, petani, penganggur, pekerja, buruh, pelaku sektor informal dan usaha mikro, perlu di berdayakan dengan pendekatan ekonomi sosial dan ekonomi politik," sebutnya mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulteng itu.

Aktivis lingkungan ini mengusung visi, baru, bersih dan peduli. Baru, artinya Palu dengan kemajuan ekonomi kegairahan seni dan budaya, ketangguhan terhadap bencana.

Bersih, kata dia, Palu dengan karakter keagamaan yang kuat dan toleran, tolak korupsi, kolusi dab nepotisme serta bersahabat dengan alam/lingkungan.

Peduli, Palu dengan pemenuhan hak-hak dasar atas pendidikan, kesehatan, perumahan dan pekerjaan bagi warga pinggiran atau warga rentan.