PM Serbia Bersumpah Berantas Kekerasan Di Stadion

id beograd, kekerasan sepak bola

PM Serbia Bersumpah Berantas Kekerasan Di Stadion

Salah satu kerusuhan penonton sepak bola di sebuah stadion di Serbia (Istimewa)

UEFA mendenda federasi Serbia dan Kroasia pada beberapa kesempatan karena kasus kekerasan dan sikap rasis yang diperlihatkan para pendukung garis keras."
Beograd (antarasulteng.com) - Perdana Menteri Serbia Ivica Dacic bersumpah bahwa Serbia akan melakukan upaya terbaik untuk memberantas kekerasan dari stadion-stadion dan menghindarkan tim Serbia didepak dari kompetisi-kompetisi internasional.

"Kami akan melakukan upaya-upaya terbaik sehingga klub-klub dan tim nasional kami dapat bermain di kompetisi-kompetisi Eropa dan dunia - dengan kata lain untuk menghindarkan masalah kekerasan yang menjadi alasan untuk mendepak dan mengisolasi tim-tim kami," kata Dacic kepada para pewarta setelah melakukan pertemuan dengan ofisial UEFA Gigoriy Surkis.

Pernyataan-pernyataan Dacic ini terlontar setelah Presiden UEFA Michel Platini pada pekan lalu mendesak Kroasia dan Serbia untuk mengatasi masalah kerusuhan penonton menjelang pertandingan tensi tinggi pada kualifikasi Piala Dunia yang dilangsungkan pada 22 Maret di Zagreb, yang mempertemukan dua negara ini.

Platini berulang kali memperingatkan Kroasia dan Serbia bahwa jika mereka tidak mengatasi masalah kekerasan di antara para pendukung tim sepak bolanya, mereka beresiko dikeluarkan dari kompetisi-kompetisi internasional.

Surkis mengatakan beberapa perwakilan UEFA akan mengunjungi Beograd dan Zagreb untuk menyaksikan sejumlah pertandingan, dan memastikan bahwa pertandingan kualifikasi Piala Dunia dapat berjalan tanpa insiden.

Sepanjang kunjungannya ke Beograd, Surkis menjelaskan kepada otoritas yang berwenang mengenai serangkaian tindakan yang semestinya diterapkan Serbia selama enam bulan mendatang perihal upaya pemberantasan kekerasan sepak bola.

UEFA mendenda federasi Serbia dan Kroasia pada beberapa kesempatan karena kasus kekerasan dan sikap rasis yang diperlihatkan para pendukung garis keras. (Ant-AFP)