Sigi Siapkan 37 Pemandu Tim Ekspedisi NKRI

id NKRI, EKSPEDISI, SIGI

Sigi Siapkan 37 Pemandu Tim Ekspedisi NKRI

Tim Ekspedisi NKRI yang dipimpin Kol. Inf Saleh Mustafa tiba di Bandara Mutiara Palu, Jumat (8/3). Tim iniakan melakukan penjelajahan, penelitian, komunikasi sosial dan berbagai kegiatan lainnya di sembilan kecamatan di Kabupaten Sigi selama empat bulan. Tema Ekspedisi NKRI 2013 ini adalah "Lestarik

Tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi akan melakukan penjelajahan di sembilan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi."
Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyiapkan 37 pemandu untuk mendampingi Tim Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2013 Koridor Sulawesi yang akan bekerja selama empat bulan.

Bupati Sigi Aswadin Randalembah di Sigi, Sabtu, mengatakan pemandu tersebut bertugas untuk memudahkan tim ekspedisi dalam melakukan berbagai kegiatan.

Menurutnya, kondisi Kabupaten Sigi yang berbukit-bukit bisa menyulitkan tim ekspedisi saat menjelajahi medan. "Kita hanya membantu, layaknya pemandu wisata," katanya.

Tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi akan melakukan penjelajahan di sembilan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi.

Selain di Kabupaten Sigi, Tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi juga melakukan kegiatan serupa di Kabupaten Banggai.

Di Pulau Sulawesi sendiri terdapat sembilan kabupaten yang menjadi lokasi ekspedisi, yakni Sigi, Banggai, Mamuju, Tana Toraja, Gowa, Kolaka, Talaud, Minahasa, dan Gorontalo.

Tim ekspedisi yang berjumlah 55 orang yang terdiri anggota TNI, Polri, masyarakat, mahasiswa dan wartawan itu tiba di Bandara Palu pada Jumat (8/3).

Pemimpin tim ekspedisi Kolonel Infanteri Saleh Mustafa mengatakan tim tersebut akan melakukan penjelajahan, penelitian, komunikasi sosial dan berbagai kegiatan lainnya di masyarakat.

Tujuan kegiatan itu adalah mendata dan meneliti segala potensi kekayaan alam di hutan, gunung dan pegunungan, serta pulau terdepan.

Ada pula kegiatan yang bertujuan untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan melalui program "Green, Clean, dan Healthy".

"Terutama untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat yang ada di Pulau Sulawesi," kata Saleh. (R026)