AS lantik Esper sebagai Menteri Pertahanan baru

id Menhan baru AS,Mark Esper

AS lantik  Esper sebagai Menteri Pertahanan baru

Pelaksana tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper berbicara dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan Menteri Pertahanan NATO di Brussels, Belgia, Kamis (27/6/2019). (REUTERS/FRANCOIS WALSCHAERTS)

Washington (ANTARA) - Pejabat tinggi Pentagon Mark Esper pada Selasa (23/7) dilantik sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

Esper diambil sumpah oleh Hakim Mahkamah Agung Samuel Alito dalam suatu upacara yang diadakan di Gedung Putih oleh Presiden Donald Trump serta dihadiri oleh sejumlah anggota parlemen asal Partai Republik.

Penunjukan Esper sebagai kepala Pentagon (Markas Besar Departemen Pertahanan) itu dikukuhkan sebelumnya pada Selasa melalui pemungutan suara di Senat AS dengan hasil jumlah dukungan 90 berbanding delapan.

Esper, 55 tahun, adalah mantan tentara dan pelobi senjata bagi perusahaan industri senjata Raytheon Co.

Raytheon merupakan perusahaan industri pertahanan terbesar ketiga di AS.

Dalam sidang dengar pendapat soal pengukuhannya di Senat, ia mendapat pertanyaan tajam dari Senator Demokrat Elizabeth Warren soal hubungannya dengan Raytheon.

Ia juga dicecar pertanyaan oleh Warren soal keputusannya menolak meneruskan komitmen etika yang ditandatanganinya pada 2017 untuk menghindari keputusan yang melibatkan perusahaan tersebut.

Sejak Jim Mattis mengundurkan diri pada Desember 2018, karena berselisih paham dengan Trump soal kebijakan, belum ada lagi sosok yang dikukuhkan sebagai menteri pertahanan.

Pilihan Trump sebelumnya untuk menduduki jabatan tersebut adalah pada mantan pejabat tinggi Boeing Co, Patrick Shanahan, pada 18 Juni menarik diri dari penunjukan sebagai menteri pertahanan setelah berbagai laporan muncul menyangkut kekerasan dalam rumah tangganya.

Esper, yang adalah veteran Angkatan Darat AS, pernah menjadi asisten di Kongres serta pejabat di Pentagon di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush. Setelah itu, ia bekerja untuk Raytheon.

Sumber: Reuters