Felda Sahabat, Malaysia (antarasulteng.com) - Polisi Malaysia, Ahad mengatakan dua personilnya cedera dalam baku tembak dengan para pria Filipina ketika mereka berusaha mengakhiri pendudukan sebulan negara bagian Sabah yang telah menewaskan 61 orang.
Sejumlah 53 anggota kelompok garis keras itu dan delapan personil polisi tewas sejak kelompok Islam Filipina yang bersenjata mendarat di negara bagian di pulau Borneo bulan lalu untuk menegaskan klaim dari satu kesultanan Filipina atas daerah itu.
Malaysia yang menghadapi krisis keamanan paling buruk dalam tahun-tahun belakangan ini, menegaskan para pria bersenjata itu harus menyerah tanpa syarat, tetapi mereka menolak meletakkan senjata , bersembunyi dalam satu daerah yang dikepung pasukan keamanan di dua desa, perkebunan sawit dan rawa-rawa.
Kepala kepolisian Sabah Hamza Taib mengatakan pria-pria bersenjata terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan sejak Sabtu malam dengan lemparan mengenai dua personil yang telah dibawa ke rumah sakit di kota Sandakan untuk diobat.
Ia juga mengatakan enam orang lagi ditahan di negara bagian itu berdasarkan undang-undang keamanan dan sedang diperiksa karena "melakukan kegiatan-kegiatan teroris", yang menambah jumlah orang yang ditahan berdasarkan undang-undang menjadi 85 orang.
Pihak berwenang mencegat tiga kapal motor dekat zona tempur Sabtu dan menahan 27 orang yang mengaku sebagai nelayan. Tetapi tidak jelas apakah ada di antara mereka termasuk tokoh Hamza.
