Ekspor Sulteng tahun 2019 naik, masih didongkrak besi dan baja

id BPS,Sulteng,Ekspor,BPS Sulteng

Ekspor Sulteng tahun 2019 naik, masih didongkrak besi dan baja

Site PT Donggi Senoro LNG, perusahaan pengolah gas bumi di Kabupaten Banggai. Gas alam olahan perusahaan tersebut telah diekspor ke luar negeri di antaranya ke Tiongkok dan Korea Selatan dan menjadi salah satu komoditas pendongkrak nilai ekspor di Sulteng, perusahaan tersebut berada di Kabupaten Banggai (Dok. DSLNG) (Dok. DSLNG/)

Selama Januari-Juni 2019, total nilai ekspor tercatat 2.673,23 juta dolar melalui Sulawesi Tengah sebesar 2.621,13 juta dolar dan provinsi lain sebesar 52,10 juta dolar
Palu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2019 naik secara year on year (yoy) sebesar 2,6 miliar dolar AS  dibanding nilai ekspor sepanjang 2018 senilai 2,2 miliar dolar.

"Selama Januari-Juni 2019, total nilai ekspor tercatat 2.673,23 juta dolar melalui Sulawesi Tengah sebesar 2.621,13 juta dolar dan provinsi lain sebesar 52,10 juta dolar," kata Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar saat jumpa pers terkait perkembangan ekspor dan impor Sulteng, Juni 2019 di Kantor BPS Sulteng di Palu, Kamis.

Ia menjelaskan total nilai ekspor tersebut berdasarkan lima golongan barang yang menjadi komoditas utama ekspor di Sulteng antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, bijih, kerak dan abu logam, bahan bakar mineral, bahan kimia anorganik, besi dan baja.

Dari lima golongan barang ekspor tersebut, besi dan baja yang merupakan sumber daya alan yang tidak dapat diperbarui masih menjadi pendongkrak terbesar nilai ekspor Sulteng.

"Nilai ekspor besi dan baja sepanjang 2019 hingga Juni 1,8 miliar dolar. Kemudian disusul bahan bakar mineral 609,1 juta dolar, bahan kimia anorganik 96,6 juta dolar, bijih, kerak dan abu logam 45 juta dolar, lemak dan minyak hewan/nabati 5,2 juta dolar sehingga total ekspor sebesar 2,6 miliar dolar," ucapnya.

Faizal menambahkan ekspor besi dan baja berasal dari perusahaan industri pengolahan besi dan baja serta nikel di Kabupaten Morowali. Sementara bahan bakar mineral berasal dari perusahaan pengolahan minyak dan gas (migas) di Kabupaten Banggai.

Sementara selama Juni 2019 total ekpsor Sulteng 431,1 juta dolar, turun 3,26 juta dolar dibandingkan bulan Mei.

"Selama Januari-Juni 2019, Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar terhadap komoditas tersebut mencapai 679,2 juta dolar, diikuti Korea Selatan 512,6 juta dolar,  Taiwan senilai 426,1 juta dolar dan Jepang sebesar 302,1 juta dolar," lanjutnya.

Berdasarkan kontribusinya, kata dia, ekspor ke empat negara tersebut antara lain Tiongkok 25,41 persen, Korea Selatan 19,1 persen, Taiwan 17,2 persen dan Jepang 11,3 persen.