Anak muda suarakan perkawinan pada Youth Health Forum 2019

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 33 anak muda dari 23 kabupaten/kota di 15 provinsi yang mengikuti Youth Health Forum 2019 akan menyuarakan tentang perkawinan anak dan kesehatan reproduksi kepada pemerintah.

"Senin (5/8), mereka akan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyuarakan suara mereka," kata Direktur Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Nanda Dwinta Sari di Jakarta, Minggu.

Para peserta sudah datang ke Jakarta sejak Sabtu (3/8) dan berdiskusi tentang isu-isu yang dihadapi anak, remaja dan anak-anak muda di daerah mereka masing-masing. Sebagai pemantik diskusi, mereka juga menonton film "Dua Garis Biru".

Banyak hal mengemuka dalam diskusi mereka seperti tentang kekerasan dalam pacaran, kehamilan yang tidak diinginkan, informasi atas kesehatan seksual dan reproduksi, mitos-mitos tentang menstruasi, dan perkawinan anak.

Setelah berdiskusi selama dua hari, para anak muda tersebut sepakat untuk membawa isu perkawinan anak ke Bappenas dan hak atas kesehatan seksual dan reproduksi ke BKKBN.

Youth Health Forum 2019 diadakan oleh program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU) bersama Yayasan Kesehatan Perempuan, Konsorsium PERMAMPU, dan Aisyiyah.

Para peserta berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Mereka adalah remaja dan anak muda usia 15 tahun hingga 24 tahun yang aktif memperjuangkan akses informasi dan layanan kesehatan remaja yang lebih baik.

"Youth Health Forum 2019 bertujuan mendukung kelompok muda untuk secara aktif terlibat dalam upaya mempengaruhi peningkatan kualitas dan akses mereka terhadap layanan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi, di wilayah masing-masing," kata Pemimpin Tim Program MAMPU Kate Shanahan.