Pakistan putuskan jalur transpor ke India terkait kawasan Kashmir

id Penutupan jalur ke India,Terkait Kashmir

Pakistan putuskan jalur transpor ke India terkait kawasan Kashmir

Personel keamanan India menghalau warga yang akan bepergian di Jammu, wilayah Jammu dan Kashmir, Senin (5/8/2019). Pemerintah India pada Senin (5/8/2019) mencabut status otonomi khusus Kashmir sebagai upaya mengintegrasikan satu-satunya wilayah mayoritas Muslim dengan seluruh negara. ANTARA FOTO/REUTERS/Mukesh Gupta/wsj.

Islamabad/Lahore (ANTARA) - Pakistan mengatakan pada Sabtu pihaknya telah memutus jalur penghubung bus dari Lahore ke New Delhi, Ibu Kota India, satu-satunya perlintasan transpor umum yang masih menghubungkan antara kedua negara tetangga yang terpecah oleh perselisihan terkait kawasan Kashmir.

Islamabad bereaksi dengan marah pekan ini setelah India mencabut status khusus bagi wilayah Kashmir yang dikuasainya, dengan menyebut tindakan tersebut tidak sah. New Delhi menolak klaim tersebut.

Pakistan sudah memutus dua lintasan kereta, menangguhkan perdagangan bilateral dan mengusir duta besar India. Langkah itu diambil untuk memprotes keputusan tersebut.

Arshad Ali, pejabat pariwisata di Pakistan Tourism Development Corporation yang mengelola perjalanan itu, mengatakan kepada Reuters, pemerintah sudah mengeluarkan petunjuk bahwa bus, yang berangkat dari Lahore enam hari sepekan pada pukul 06.00 waktu setempat, ditangguhkan mulai Sabtu dan seterusnya.

"Operasi masih ditangguhkan hingga keputusan lebih lanjut," kata dia.

Delhi Transport Corporation, yang mengelola layanan di jalur lain, belum memberikan tanggapan untuk berkomentar.

Layanan itu yang dikenal sebagai "bus persahabatan" dan diluncurkan tahun 1999 sudah sejak lama dipandang bersifat simbolik dan tetap berlangsung, termasuk saat krisis yang dialami keduanya pada Februari.

Para calon penumpang yang ingin melintasi perbatasan masih harus berjalan kaki ke satu-satunya pos tapal batas yang buka di Wagah. Mereka dapat masuk setelah melalui pemeriksaan keamanan yang ketat selama beberapa jam oleh kedua pihak.

Sekitar 200 orang sehari sekarang melintasi perbatasan itu di dua arah, kata para pejabat India dan Pakistan di Wagah kepada Reuters. Satu pejabat mengatakan sepertinya perbatasan itu tidak akan ditutup kendati hubungan di antar kedua negara itu memburuk.

Kedua negara itu tak membuka penerbangan langsung. Satu-satunya alternatif menggunakan pesawat dengan harga tiket mahal dan rute tidak langsung, sering melalui Timur Tengah.