Penilaian Adipura Parigi Moutong dimulai

id Adipura, parigi moutong

Penilaian Adipura Parigi Moutong dimulai

Pelepasan balon keudara sebagai tanda dimualiannya penilaian adipura kota Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada kegiatan upacara peringatan hari ulang tahun (Hut) Pramuka ke-58 dirangkaikan dengan peluncuran program adipura berlangsung di hutan kota Parigi, Rabu (14/8). (Antaranews/Humas Mekab Parimo)

Mulai saat ini mari kita rubah pola. Dulunya banyak sampah berserakan, sekarang kita pungut dan buanglah sampah pada tempatnya
Parigi (ANTARA) - Penilaian penghargaan adipura Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dimulai setelah peluncuran program kota bersih, di Parigi, Rabu. 

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu mengatakan, program adipura Kota Parigi telah terdaftar dalam lomba adipura yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diikuti ratusan kabupaten/kota di tanah air. 

"Kita bersyukur Parigi Moutong sudah terdaftar sebagai peserta di Kementerian Lingkungan Hidup, olehnya seluruh elemen masyarakat harus optimis kabupaten ini bisa meraih penghargaan tersebut," ujar Samsurizal. 

Hari ulang tahun Pramuka ke-58 dirangkaikan dengan peluncuran program adipura berlangsung di Hutan Kota Parigi. 

Baca juga : Pemkab Parigi Moutong genjot pengelolaan lingkungan untuk raih Adipura

Peluncuran program itu ditandai dengan pelepasa balon adipura ke udara oleh Bupati Samsurizal disaksikan para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan pemangku kepentingan setempat.

Setelah peluncuran program tersebut, dilanjutkan dengan deklarasi sekaligus penandatanganan kebulatan tekad oleh pemerintah setempat bersama para pemangku kepentingan lainnya sebagai bentuk komitmen keikutsertaan menjaga kebersihan kota.

"Mulai saat ini mari kita rubah pola. Dulunya banyak sampah berserakan, sekarang kita pungut dan buanglah sampah pada tempatnya," ajak Samsurizal.

Agar dapat meraih penghargaan tersebut, kata dia, pemerintah Parigi Moutong telah mengarahkan jajarannya hingga tingkat desa agar bahu membahu membersihkan lingkungan masing-masing, bahkan pihaknya juga telah mengimbau masyarakat agar tidak ada hewan ternak berkeliaran di dalam kota.***