Jalan ke Kulawi sudah bisa dilewati kendaraan roda empat

id jalur,kulawi, banjir

Jalan ke Kulawi sudah bisa dilewati kendaraan roda empat

Jalur jalan yang tertutup bebatuan akibat banjir dan longsor berhasil dibuka, Kamis (15/8), sehingga 3 kecamatan di dataran Kulawi, Kabupaten Sigi, sudah terbuka setelah tertutup selama dua hari terakhir (Antaranews Sulteng/Temi Ta'au)

Sigi (ANTARA) - Jalan provinsi menuju Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang putus total diterjang banjir bandang pada 13 Agustus 2019, kini sudah bisa dilewati kendaraan roda empat, meski kondisinya masih memprihatinkan.

Rendy, seorang warga Desa Makuhi, Kecamatan Kulawi Selatan, Jumat, membenarkan jalur Kulawi sudah bisa dilalui setelah Dinas PUPR bersama personel gabungan dari tim Basarnas,TNI/Polri, BPBD dan masyarakat berhasil membersihkan material batuan, lumpur dan potongan-potongan kayu yang dibawa banjir dari badan jalan.

"Sejak tadi pagi kendaraan dari arah Kulawi menuju Palu dan sebaliknya sudah bisa lewat," kata dia.

Namun, karena banyak titik-titik longsor di sepanjang jalur antara Desa Salua dengan Sadaunta, maka para pengendara harus ekstra hati-hati, sebab rawan kecelakaan.

Ia mengaku di sepanjang jalur tersebut terlihat titik longsor yang perlu diwaspadai para pengendara saat melintas.

Selain banyak titik longsor, juga badan jalan licin karena lumpur. "Kalau tidak hati-hati, kendaraan bisa terpeleset ke jurang cukup dalam," katanya.

Juga badan jalan sepanjang 500 meter dan satu unit jembatan di Dusun IV Sadaunta mengalami rusak berat diterjang banjir bandang menyusul curah hujan meningkat dalam beberapa hari terakhir ini di wilayah tersebut.

Berikutnya, badan jalan sekitar 200 meter dan satu unit jembatan di Dusun II Sapo Desa Namo, Kecamatan Kulawi rusak dan butuh segera perbaikan karena jalur tersebut akses satu-satunya yang menghubungkan tiga wilayah yakni Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro di Kabupaten Sigi dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat melaporkan bahwa dalam beberapa hari ke depan ini curah hujan di beberapa wilayah di Sulteng, termasuk di Sigi meningkat.

Karena itu, warga perlu siaga dan waspada terutama yang berada di dekat aliran sungai atau perbukitan karena banjir dan tanah longsor sewaktu-waktu bisa terjadi.