Gubernur : Lomba gotong royong bagian dari percepat pembangunan

id POSO,PEMPROV SULTENG

Gubernur : Lomba gotong royong bagian dari percepat pembangunan

Staf Ahli Gubernur Sulteng, Siti Norma Mardjanu disambut oleh warga Poso, di Desa Betalemba Kecamatan Poso Pesisir, saat menghadiri seremonial pelaksanaan kegiatan lomba gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (20/8/2019). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Permendagri ini mengisyaratkan pentingnya melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat. Makna melestarikan menjadi keberadaan nilai-nilai tetap dan berlangsung, bekerja dan berprofesi di dalam sistem budaya bangsa, termasuk di dalamnya sistem ke
Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengemukakan lomba gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan tingkat provinsi merupakan rangsangan terhadap warga untuk berpartisipasi aktif dalam upaya percepatan pembangunan daerah.

"Perlomba gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan merupakan ajang percepetan pembangunan, yang tentu saja membutuhkan kesadaran, keuletan, ketekunan, dan kebersamaan membangun," ucap Longki Djanggola, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur, Siti Norma Mardjanu, pada kegiatan penilaian perlombaan pelaksanaan gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2019, di Desa Betalemba Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Selasa.

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan, sebut Gubernur, perlu peran aktif masyarakat disertai dengan kepedulian yang tinggi.

Ia menguraikan, gotong royong dalam Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 adalah tentang pedoman penyelenggaraan bulan bhakti gotong royong masyarakat, yang mengandung makna satu nilai, norma dan tradisi.

Permen itu juga menegaskan bahwa gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat.

"Permendagri ini mengisyaratkan pentingnya melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat. Makna melestarikan menjadi keberadaan nilai-nilai tetap dan berlangsung, bekerja dan berprofesi di dalam sistem budaya bangsa, termasuk di dalamnya sistem kemasyarakatan," kata Gubernur.

Baca juga : Gubernur: Konstruksi bangunan di Palu harus tahan gempa

Hal-hal yang dinilai dalam pelaksanaan lomba gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan tingkat Provinsi Sulteng ialah, bidang kemasyarakat. Kemudian, bidang ekonomi dan sosial, selanjutnya bidang budaya dan agama. Berikutnya, bidang lingkungan.

Tim penilai juga akan melakukan wawancara langsung secara umum kepada kepala desa/lurah, Ketua TP-PKK, Ketua LPM, atau pengurus lainnya dan menilai secara langsung.
Staf Ahli Gubernur Sulteng, Siti Norma Mardjanu disambut oleh warga Poso, mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola menghadiri seremonial pelaksanaan kegiatan lomba gotong royong terbaik masyarakat desa/kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)