BPBD Sulteng waspadai kebakaran hutan musim panas

id hutan,kebakaran, bpbd

BPBD Sulteng waspadai kebakaran hutan musim panas

ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (pixabay) (pixabay/)

Palu (ANTARA) - Jajaran Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Provinsi Sulawesi Tengah meminta seluruh pihak, termasuk masyarakat di seluruh kabupaten/kota di daerah ini untuk mewaspadai kebakaran hutan yang bisa saja terjadi karena dampak dari musim kemarau berkepanjangan yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air.

"Dampak kemarau panjang di Sulteng telah mengakibatkan beberapa wilayah mulai mengalami krisis sumber air bersih," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan saat musim kemarau, kebakaran lahan/hutan sangat memungkinkan terjadi.

Karena itu, masyarakat harus mewaspadainya dengan menghindari membersihkan kebun dengan cara membakar rumput, sebab bisa menimbulkan kebakaran.
Demikian halnya, jangan sembarangan membuang puntung rokok, sebab hal itu juga bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan/hutan seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.

Akibat membuang putung rokok semberangan,akhirnya terjadi kebakaran kebun dan meluas sampai ke hutan sekitarnya. Masyarakat harus lebih bijaksana dan berhati-hati agar terhindar dari bencana kebakaran tidak terjadi.

ia menambahkan di beberapa daerah di Tanah Air, banyak terjadi kebakaran lahan/hutan karena di duga ulah dari manusia yang tidak berjanggungjawab.

Di Sulteng, kata dia, juga rawan kebakaran hutan karena banyak desa sangat dekat dengan kawasan hutan. Banyak kebun-kebun masyarakat yang berbatasan dengan kawasan hutan sehingga rawan terjadi kebakaran hutan.

Dan ada kebiasaan dari para petani di Sulteng selama ini membersihkan areal kebun dengan cara membakar limbah.

"Cara ini harus segera dihentikan, sebab sangat berbahaya," tegasnya.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, bencana yang terjadi di Sulteng didominasi bencana alam banjir, tanah longsor dan gempabumi.

Banjir bandang pada tahun 2019 ini terjadi beberapa kali dan terbanyak di Kabupaten Sigi yang mengakibatkan banyak rumah warga hancur, hanyut dan terkubur lumpur.

Banjir juga memutuskan beberapa bagian infranstruktur jalan dan beberapa unit jembatan . pada poros jalan Palu-Kulawi dan juga menghanyutkan jembatan gantung di Desa Tuva,Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.