200 anak korban gempa-tsunami di Palu-Donggala ikut khitanan massal MUI

id MUI Palu,Khitanan Massal,Sunat

200 anak korban gempa-tsunami di Palu-Donggala ikut khitanan massal MUI

MUI Palu menyelenggarakan khitanan massal di ikuti 200 peserta dari Palu dan Donggala, berlangsung di Halaman Masjid Ar-rahmat Desa Loli Dondo Kabupaten Donggala, Minggu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sekitar 200 anak korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu di Halaman Masjid Ar-Rahmat Desa Loli Dondo Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu.

"Ada 200 anak atau peserta sunatan. Sunatan massal MUI Palu telah dimulai sejak 19 tahun yang lalu," ucap Ketua MUI Palu Prof Dr KH Zainal Abidin MAg, Minggu.

Sunatan massal salah satu program rutin MUI Palu yang diselenggarakan setiap tahun. MUI Palu mulai melangsungkan kegiatan itu di Donggala sejak 2016.

Baca juga: Guru Besar : Haji termasuk sebagai ibadah sosial

"Tiga tahun terakhir ini, sunatan massal atau khitanan berlangsung di Donggala. Sebelumnya di Palu yang di Mushalla Almubarak," katanya.

Khitanan yang diselenggarakan MUI, kata Rektor Pertama IAIN Palu itu, bentuk kepedulian terhadap umat atau masyarakat, utamanya umat Islam di Kota Palu dan Donggala yang secara ekonomi perlu dibantu untuk dapat melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang ayah terhadap anaknya.

"Ini merupakan bakti sosial yaitu upaya membantu, meringankan beban masyarakat pascabencana gempa dan tsunami," katanya.

Selain itu, katanya, secara agama Islam, khitanan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kesucian dan kebersihan.

Ia mengatakan agama menghendaki kesucian dan kebersihan dalam pelaksanaan ibadah.

"Sunat bagian dari cara penyucian diri, termasuk bagian dari kebersihan," kata pimpinan Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu.

Selain itu, kata dia, juga bagian dari upaya mendukung gerakan pemerintah dalam mewujudkan keluarga yang sehat.

"Salah satu substansi dari kegiatan khitanan yaitu bagaimana mewujudkan agar masyarakat bisa sehat dan bahagia," ujar Zainal Abidin yang juga Rois Syuria Nahdlatul Ulama Sulteng itu.

MUI Palu melibatkan pemerintah, tenaga medis sebagai pelaksana teknis dalam dalam khitanan massal di daerah tersebut.

Masyarakat di Donggala dan Kota Palu antusias mengikuti khitanan massal tersebut, karena memudahkan masyarakat dan meringankan beban.

Baca juga: Prof Zainal Abidin : Kebhinekaan umat Islam tampak di pelaksanaan ibadah haji
 
Pemeriksaan kesehatan oleh peserta kepada tim medis dalam kegiatan khitanan massal, MUI Palu yang di ikuti 200 peserta dari Palu dan Donggala, berlangsung di Halaman Masjid Ar-rahmat Desa Loli Dondo Kabupaten Donggala, Minggu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Ketua MUI Palu Prof Dr KH Zainal Abidin MAg menyampaikan sambutan dalam kegiagan khitanan massal di ikuti 200 peserta dari Palu dan Donggala, berlangsung di Halaman Masjid Ar-rahmat Desa Loli Dondo Kabupaten Donggala, Minggu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)