Pelaku usaha di Sigi mulai bangkit lagi dengan modal seadanya

id Usaha Sigi

Pelaku usaha di Sigi mulai bangkit lagi dengan modal seadanya

Perwakilan Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) Iwan Setiyoko (kanan) memberi sambutan pada kegiatan penyerahan bantuan stimulan modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro di Kompleks Hunian Sementara (Huntara) Layana di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/7/2019). YSKK bekerja sama dengan ChildFund, AKH Germany dan LPBI-NU memberikan bantuan modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Sigi dan Donggala dengan total lebih dari satu miliar rupiah serta diharapkan dapat kembali memulihkan mata pencaharian sekitar 556 perempuan pengusaha mikro korban bencana di daerah tersebut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj..

Saya kembali membuka kios menjual berbagai barang campuran dengan modal sendiri
Sigi (ANTARA) - Para pelaku usaha di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa bumi 7,4 SR pada 28 September 2018, kini mulai bangkit kembali memulai usaha dengan modal seadanya dan semangat untuk bangkit.

Sejumlah pelaku UKM di Sigi, Sabtu, mengatakan meski hanya dengan modal kecil, mereka mencoba mengembangkan kembali usaha yang sama seperti sebelum diterjang gempa bumi dasyat.

Selain terdampak gempa, usaha mereka sebelumnya juga sebagian dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab saat terjadi bencana alam tersebut.

"Saya kembali membuka kios menjual berbagai barang campuran dengan modal sendiri," kata Suyono, seorang pedagang yang membuka usahanya di jalan poros Biromaru-Sidera di Kabupaten Sigi.

Ia mengatakan usahanya baru dibuka dalam kurun tiga bulan terakhir ini dan hasilnya cukup lumayan untuk menopang kebutuhan hari-hari dan juga biaya sekolah anak-anaknya.

Menurut dia, yang penting ada usaha yang bisa menopang keuangan keluarganya.

Dia mengaku saat terjadi gempa bumi, kios hancur dan semua barang/bahan jualan habis dijarah.
 Namun demikian, ia tetap bersyukur karena suami dan tiga anaknya, semua selamat dari bencana alam yang banyak menelan korban jiwa itu.

Hal senada juga disampaikan Hendra, pemilik usaha bengkel motor di Kecamatan Biromaru. 

Ia mengatakan baru kembali memulai usaha bengkel setelah beberapa bulan pasca bencana alam gempa bumi usahanya ditutup.

Tempat usaha mengalami kerusakan berat, tetapi semua alat-alat yang ada di bengkel masih ada dan lengkap. 

"Syukur tidak ada yang menjarahnya," kata dia.

Baca juga : Petani Sigi berharap pemerintah percepat perbaikan irigasi Gumbasa

Karena semua peralatan bengkel ada, makanya dia tidak butuh modal besar untuk memulai kembali usaha tersebut.

Bahkan, usaha yang sedang digelutinya itu bisa mempekerjakan tiga orang tenaga kerja dan mereka adalah anak-anak muda yang ada di desa itu.

Kini, kata dia, usaha tersebut berjalan lancar dan saban hari omsetnya lumayan memuaskan.

Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapata mengatakan sektor UKM/IKM di Sigi merupakan salah satu sektor unggulan pemerintah di daerah itu selain pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

Dia mengaku akibat gempa bumi banyak pelaku usaha di sejumlah wilayahnya terdampak parah hingga bangkrut.
***