NU Sulteng gelar MKNU perkuat SDM dan struktur organisasi

id NU Sulteng,MKNU Sulteng

NU Sulteng gelar MKNU perkuat SDM dan struktur organisasi

Suasana rapat panitia Madrasah Kader NU di Warkop Ansor Kota Palu dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan yang diikuti perwakilan pengurus cabang, badan otonom dan lembaga-lembaga NU. (Adha)

Keluaran MKNU ini nantinya yang akan mengisi struktur NU di cabang tingkat kabupaten sampai di tingkat kecamatan
Palu (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Pengurus Besar NU kembali memperkuat sumber daya manusia seluruh kader dan struktur kelembagaan di semua tingkatan pengurus melalui Madrasah Kader NU (MKNU).

Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kota Palu pada 6 s/d 8 September 2019 diikuti oleh utusan pengurus cabang, organisasi badan otonom dan lembaga-lembaga di bawah naungan NU.

"Keluaran MKNU ini nantinya yang akan mengisi struktur NU di cabang tingkat kabupaten sampai di tingkat kecamatan," kata Ketua Tanfidz PWNU Sulteng Abdullah Latopada di Palu, Kamis.

Dia mengatakan alumni MKNU itu juga akan mengisi lembaga-lembaga strategis NU sehingga saat menjadi pengurus sumber daya manusianya semakin mantap terutama terkait dengan arah, cita-cita dan perjuangan strategis NU.

Abdullah mengatakan saat ini peserta dari berbagai daerah sedang dalam perjalanan menuju Kota Palu untuk mengikuti MKNU yang akan dipusatkan di Wisma Alam Raya Palu.

Demikian halnya tim MKNU dari Pengurus Besar NU di Jakarta juga akan tiba di Palu, Jumat pagi selanjutnya kegiatan dibuka Jumat sore.

Menurut Abdullah peserta akan menerima beberapa materi penting antara lain arah, cita-cita dan strategi perjuangan NU 2015-2026, relasi dan respon NU terhadap ideologi, relasi dan respon NU terhadap negara, serta NU dan pemberdayaan ekonomi umat.

Abdullah mengatakan secara umum MKNU tersebut bertujuan meneguhan kembali ideologi ahlussunah wal jamaah sebagai sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem ‘aqli (rasionalis) dan ekstrem naqli (skripturalis) yang bersumber dari Alquran dan Sunnah serta menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik (ijma & qiyas).

Selanjutnya kata Mantan Kakanwil Kemenag Sulteng tersebut MKNU untuk meneguhkan keutuhan NKRI untuk membendung upaya-upaya yang saat ini ingin merongrong keutuhan negara dan merupakan pengingkaran terhadap prinsip-prinsip ukhuwah watoniah (persaudaran nasional).

Membangun gerakan kolektif yang diikat dengan ukhuwwah atau solidaritas yang kuat (al urwatul wutsqo) sebagai perekat gerakan yang dibangun atas dasar menguji kesamaan pandangan mengenai realitas dan apa yang harus dilakukan dan layak diperjuangkan bersama-sama akan pentingnya perjuangan.***