Lonjakan Harga Bawang Tak Pengaruhi Inflasi Kota Palu

id inflasi, bawang

Lonjakan Harga Bawang Tak Pengaruhi Inflasi Kota Palu

Illustrasi - Seorang nelayans edang memanen bawang merah di kebunnya. (ANTARA)

Di kawasan timur Indonesia terdapat dua daerah yang mengalami deflasi pada Maret 2013, yakni Kota Palu (-0,10 persen) dan Jayapura (-2,63 persen)."
Palu (antarasulteng.com) - Kenaikan harga bawang selama beberapa pekan ternyata tidak mempengaruhi tingkat inflasi Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Maret 2013.

"Kota Palu justru mengalami deflasi -0,10 persen pada Maret 2013," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono di Palu, Senin.

Dia mengatakan, bawang merah dan sejumlah bumbu dapur yang termasuk dalam kelompok bahan makanan memang mengalami kenaikan harga signifikan pada Maret 2013 namun kelompok lainnya justru mengalami penurunan indeks sehingga Kota Palu mengalami deflasi.

Kenaikan harga bawang dan sejumlah bumbu dapur memang terjadi tapi masyarakat tidak serta merta membelinya, dan menunggu hingga harga komoditas itu menurun.

Priyono menyebutkan selama Maret 2013 cabe rawit mengalami kenaikan harga hingga 60,22 persen, bawang merah (43,83 persen), bawang putih (39 persen), dan cabe merah (17 persen).

Sementara harga komoditas yang mengalami penurunan antara lain kol putih (37,5 persen), layang (35,6 persen), ikan teri (33,34 persen) dan tomat buah (28,6 persen).

Lebih lanjut Priyono mengatakan deflasi Kota Palu pada Maret 2013 dipicu oleh kelompok bahan makanan -1,11 persen, kelompok makanan jadi (0,02 persen), kelompok perumahan (0,06 persen), kelompok sandang (-0,43 persen), kelompok kesehatan (0,47 persen), dan kelompok transportasi (1,12 persen).

Sementara itu, laju inflasi di Kota Palu secara tahun kalender (Maret 2013 terhadap Maret 2012) sebesar 0,65 persen, sedangkan laju inflasi "year on year" (Maret 2013 terhadap Maret 2012) tercatat sebesar 5,69 persen.

Di kawasan timur Indonesia terdapat dua daerah yang mengalami deflasi pada Maret 2013, yakni Kota Palu (-0,10 persen) dan Jayapura (-2,63 persen). (R026)