Pemprov Sulteng buka pekan daerah KTNA di Morowali Utara

id KTNA,Tani nelayan

Pemprov Sulteng buka pekan daerah KTNA di Morowali Utara

Sekprov Sulteng Mohamad Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur Sulawesi Tengah membuka Pekan Daerah IX Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan pertemuan penyuluh tingkat Provinsi Sulteng di Lapangan Sepakbola Beteleme Morowali Utara. (HumasProv)

Saya berharap agar penyelenggaraan pekan daerah ini dijadikan persiapan untuk mengikuti pekan nasional XVII tahun 2020 di Padang, Sumatra Barat
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah membuka secara resmi pelaksanaan Pekan Daerah (Peda) ke-IX Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan pertemuan penyuluh tingkat Provinsi Sulteng di Lapangan Sepakbola Beteleme Morowali Utara, Rabu.   

Ketua KTNA Sulteng, Ivon mengatakan Pekan Daerah (Peda) KTNA merupakan tempat dan wadah bertemunya seluruh pemangku kepentingan pertanian, nelayan dengan pemerintah yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.

Dia berharap Peda KTNA kali ini dapat meningkatkan kualitas pengetahuan petani melalui tukar menukar informasi antar petani, dan dapat saling memotivasi sesama petani.

Selain itu kata dia, Peda KTNA juga untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas pertanian dalam mengembangkan agrobisnis pertanian Sulawesi Tengah dengan motto 'maju petani, maju nelayan'.

Sementara itu Bupati Morowali Utara Atripel Tumimomor selaku tuan rumah pelaksanaan Peda KTNA mengatakan masyarakat Morowali Utara 87 persen merupakan petani dan nelayan sehingga kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas petani dan nelayan di daerah itu.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tengah yang memberikan kepercayaan Morowali Utara sebagai tuan rumah Peda IX 2019.

Baca juga : Gubernur Sulteng Harapkan KTNA Sukseskan Upsus Pajala
 
Sementara itu Sekda Provinsi Sulawesi Tengah Mohammad Hidayat Lamakarate, mewakili Gubernur mengatakan prihatin atas anjloknya harga harga komoditas pertanian sehingga meminta perhatian serius seluruh pemangku kepentingan untuk  bersama-sama mencari solusi atas kejadian tersebut.

Hidayat mengatakan Peda KTNA dilaksanakan untuk kesembilan kalinya secara periodik sejak tahun 1991 sehingga dirinya mengapresiasi penyengaraan Peda KTNA kali ini.

Dia mengatakan Peda KTNA merupakan wadah tempat bertemunya para petani dan nelayan dari seluruh pelosok kabupaten dan kota se Sulteng untuk saling berkomunikasi dan berintraksi sekaligus menyerap teknologi dan inovasi baru untuk terus memperbaiki usaha taninya.

Dengan begitu, dirinya berharap Peda KTNA dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan untuk meningkatkan kesejatraan petani.

"Saya berharap agar penyelenggaraan pekan daerah ini dijadikan persiapan untuk mengikuti pekan nasional XVII tahun 2020  di Padang, Sumatra Barat," katanya.

Baca juga :  Parimo Dipuji Pada Pekan Daerah KTNA Sulteng

Hidayat mengatakan pemerintah provinsi terus mendorong usaha pertanian dan pembangunan infrastruktur, pengembangan sarana prasarana pertanian antara lain alat dan mesin pertanian melalui bantuan–bantuan baik dari kementerian pusat maupun dari pemerintah daerah untuk kemajuan sektor pertanian di daerah ini.

Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Hidayat mengatakan berdasarkan data BPS tercatat pada September 2018 jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah sebesar 413.490 orang atau 13.69 persen, berkurang sebesar 6.720 orang dibanding kondisi Maret 2018 sebesar 420.210 orang atau sebesar 14.01 persen. 

Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah saat ini 6.24 persen dimana capaian angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.17 persen. 

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDRB  Sulteng sebesar 28,9 persen, lebih tinggi dari sektor pertambangan sebesar 12.83 persen.

Gubernur menyampaikan harapannya agar OPD provinsi dan kabupaten/kota dapat mengalokasikan kegiatan dengan memprioritaskan program petani miskin paling tidak dapat memberikan akses atau peluang berusaha sehingga dapat meningkat kehidupan petani yang telah diimplementasikan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng.

Melalui program pemberdayaan petani miskin dan kebijakan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan melalui target satu penyuluh pertanian mengentaskan minimal lima petani miskin di wilayah kerja penyuluh pertanian di Sulteng.***