Legislator dorong penyelesaian tapal batas Gorontalo - Sulteng

id Tapal batas

Legislator dorong penyelesaian tapal batas Gorontalo - Sulteng

Wisye Pangemanan, legislator Gorontalo Utara dari Fraksi Partai Golkar. (ANTARA/Susanti Sako)

Melalui fraksi Golkar DPRD provinsi, saya akan mengupayakan hal yang sama, mendorong percepatan penyelesaiannya
Gorontalo (ANTARA) - Legislator Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Wisye Pangemanan, Rabu, mendorong percepatan penyelesaian sengketa tapal batas antara Provinsi Gorontalo, di Kecamatan Tolinggula, Gorontalo Utara dengan Provinsi Sulawesi Tengah, di Kecamatan Palele, Buol.

"Beberapa dampak dari potensi konflik horizontal sudah mulai terjadi dan dirasakan masyarakat di wilayah perbatasan bagian barat Gorontalo Utara ini," ujar Wisye, merangkum sejumlah peristiwa yang terjadi di Kecamatan Tolinggula.

Diantaranya, penolakan bagi warga Desa Umu dan Desa Molangato, Kecamatan Palele, untuk memasuki wilayah Kecamatan Tolinggula.

Selama ini, warga di dua desa dari wilayah Buol itu melakukan aktivitas perekonomian di Pasar Tolinggula.

"Mereka belanja keperluan harian di Pasar Tolinggula, memasok air bersih bahkan gas elpiji dari wilayah Tolinggula, namun sengketa tapal batas menyebabkan warga di dua desa itu tidak lagi mudah masuk ke daerah ini," ujar politikus Partai Golkar itu.

Penolakan tersebut ucapnya, sangat wajar, mengingat ancaman hilangnya sebagian besar wilayah di Kecamatan Tolinggula, untuk masuk menjadi wilayah Kecamatan Palele, Buol, sangat tidak diinginkan warga Tolinggula.

Baca juga : Kemendagri diharap segera selesaikan tapal batas sulteng-sulbar

Namun karena kita tidak menginginkan kekisruhan di wilayah Tolinggula, tentunya kata Wisye, kondisi ini tidak bisa dibiarkan sebab berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban daerah.

Secara tegas Wisye mengaku, memiliki prinsip yang sama dengan enam ribu warga Kecamatan Tolinggula, yang tidak ingin wilayahnya diambil pihak Buol, Sulawesi Tengah.

Maka dampak sengketa tapal batas itu harus mampu diredam dengan tuntas, agar tidak merugikan masyarakat di dua wilayah ini.
"Saya berharap penuntasannya disegerakan," ucap Wisye.

Baca juga : Pemkot Palu-Pemkab Sigi bahas tapal batas

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, yang baru saja dilantik pada (9/9) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Gorontalo Utara, Thomas Mopili, mengatakan sangat menyeriusi penyelesaian sengketa tapal batas tersebut.

Ka bahkan akan mendorong pemerintah provinsi melalui DPRD untuk segera duduk bersama menuntaskannya.

Secara pribadi kata Thomas, ia yang memiliki hubungan emosional yang erat dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, akan meminta duduk bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mempercepat penyelesaian tapal batas Gorontalo Utara dan Buol.

"Melalui fraksi Golkar DPRD provinsi, saya akan mengupayakan hal yang sama, mendorong percepatan penyelesaiannya," ucap Thomas.

Ia meyakini, upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo dan DPRD Provinsi Gorontalo pada periode 2014-2019 pun sudah sangat kuat.
"Kita optimistis, wilayah Tolinggula tidak akan bergeser sedikitpun," ujar Thomas.
Thomas Mopili, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, dari Fraksi Partai Golkar. (ANTARA/Susanti Sako)