FKMI kerjasama Pemkot Palu akan gelar Festival Kelor Ngata Palu

id Kelor,Festival Kelur

FKMI kerjasama Pemkot Palu akan gelar Festival Kelor Ngata Palu

Pekerja menyusun sabun berbahan dasar daun kelor dan temu lawak di salah satu Industri Kosmetik di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (24/4/2019). Berbagai jenis kosmetik berbahan organik diproduksi di tempat itu dan dijual dengan harga Rp. 25 ribu - Rp. 85 ribu per buah tergantung jenis dan dipasarkan ke sejumlah daerah di dalam negeri. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/ama. (ANTARA/ARNAS PADDA)

Hal tersebut sebagai bentuk upaya menjaga dan melestarikan kekayaan lokal kota Palu
Palu (ANTARA) - Forum Komunikasi Muallaf Indonesia (FKMI)  bersama Pemerintah Kota Palu menginisiasi Festival Kelor Ngata Palu pada 27 s/d 29 September 2019 di Lapangan Vatulemo.

Festival ini merangkai sejumlah kegiatan antara lain expo produk kelor, festival kelor dengan menyajikan sekitar 10.000 mangkok sayur kelor, seminar nutrisi kelor, lomba mewarnai kelor, workshop musik etnis modern, tarian massal tradisional, dan lomba fotografi.

Untuk memantapkan rencana tersebut, Pemkot Palu diwakili Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar rapat koordinasi bersama panitia pelaksana, para lurah dan camat se Kota Palu di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota, Jumat.

Rapat itu dihadiri Asisten III bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu, Imran Lataha dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu Syamsul Saifudin.

Festival Kelor Ngata Palu 2019 tersebut digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Palu ke-41 tahun.

Imran Lataha mengatakan kelor merupakan salah satu jenis tanaman yang dijadikan masakan khas Kaili yaitu sayur kelor atau uta kelo.

Baca juga : Pemkab Sigi ajak masyarakat budidayakan kelor
Baca juga : Kelor masuk daftar oleh-oleh khas Sulawesi Tengah

Ciri khas lokal dan budaya Kaili tersebut, kata dia, perlu mendapat ruang dalam rangka pengembangan dan pelestarian di tengah masyarakat Kota Palu.

Menurutnya, Kota Palu sebagai daerah yang memiliki beragam budaya, adat istiadat, dan produk-produk tradisional unggulan, tentunya perlu menyajikan segenap kearifan lokal dan potensi-potensi kedaerahan kepada segenap masyarakat.

"Hal tersebut sebagai bentuk upaya menjaga dan melestarikan kekayaan lokal kota Palu," ungkapnya.

Imran berharap seluruh lurah dan camat se-kota Palu menyukseskan kegiatan tersebut agar meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk lokal Kota Palu.

Festival Kelor Ngata Palu tersebut rencananya akan digelar pada tanggal 27 s/d 29 September 2019 yang berlokasi di Lapangan Vatulemo.***