Bupati Sigi minta masyarakat waspada potensi kebakaran hutan

id bupati, kebakaran, hutam, sigi

Bupati Sigi minta masyarakat waspada potensi kebakaran hutan

Ilustrasi. Satgas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari Dinas Kehutanan Kalsel menggunakan alat suntik gambut (Sunbut) saat berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di kawasan Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/9/2019). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.

Kebarakan hutan dan lahan di sejumlah daerah, hendaknya dijadikan peringatan bagi kita di daerah ini untuk bersama-sama mengantisipasi dengan tidak membakar rumput atau membuang puntung rokok secara sembarangan
Sigi (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohammad Irwan Lapata meminta masyarakatnya untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan menghadapi musim kemarau berkepanjangan yang melanda hampir seluruh wilayah di Tanah Air.

"Kebarakan hutan dan lahan di sejumlah daerah, hendaknya dijadikan peringatan bagi kita di daerah ini untuk bersama-sama mengantisipasi dengan tidak membakar rumput atau membuang puntung rokok secara sembarangan," kata Lapata di Sigi, Senin.

Menurut dia, saat musim kemarau seperti sekarang ini sangatlah mudah terjadi kebakaran. Sebaiknya, jika ada yang mau membersihkan kebun, jangan membakar rumputnya, sebab hal itu bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Karena itu, Bupati Irwan Lapata meminta masyarakat untuk ikut bersama mencegah jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan, sebab jika hutan dan lahan terbakar tentu akan sulit untuk memadamkannya.

Kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda beberapa daerah di Tanah Air, haruslah menjadi perhatian bagi kita di daerah ini yang juga banyak hutan dan lahan kebun.

Baca juga : Sulteng berpotensi dapat kiriman asap akibat kebakaran hutan Kalimantan
Baca juga : Dua gedung perkuliahan Untad terbakar

Sementara Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Jusman mengatakan sebagian besar desa di Sigi berbatasan dengan kawasan hutan lindung. Kebun-kebun masyarakat sangat dekat dengan kawasan konservasi.

Namun demikian, kata dia, selagi ada kesadaran tinggi dari masyarakat untuk menjaga kawasan hutan dengan tidak sembarangan membakar lahan kebun, maka tidak akan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Juga beberapa kasus kebakaran hutan beberapa tahun lalu di Kabupaten Sigi karena berasal dari puntung rokok. Ada orang yang membuang puntung rokok yang masih ada apinya dan kemudian rumput di sekitarnya terbakar lalu meluas hingga memicu kebakaran besar.

Di Kabupaten Sigi pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan pada 2015 dan untuk memadamkan api harus melibatnya banyak pihak termasuk aparat dari TNI/Polri,BPBD, para relawan dan juga masyarakat sekitarnya.

Kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) berada pada dua wilayah administrasi yakni Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. TNLL juga telah ditetapkan sebagai salah satu cagar biosefer dunia oleh UNESCO pada 1977.

Di dalam kawasan itu terdapat banyak situs-situs purbakala, tanaman obat-obatan, satwa endemik,tumbuhan anggrek, kantong semar, dan berbagai obyek wisata menarik yang selam ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di belahan dunia.