Sekdaprov: Sulteng diuntungkan jika ibu kota negara dipindah

id Sulteng,Sulawesi Tengah,Palu,Kota Palu

Sekdaprov: Sulteng diuntungkan jika ibu kota negara dipindah

Sekdaprov Sulteng, Moh. Hidayat Lamakarate memeparkan peluang dan keuntungan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bagi masyarakat Sulteng dan pemerintah daerah dalam diskusi publik yang diadakan Yayasan Walimanis di salah satu warkop di Kota Palu, Senin malam (16/9). (ANTARA/Imron Nur Huda)

Mudah-mudahan Sulteng bisa mempersiapkan diri menjadi daerah penyangga, tapi memang harus banyak hal yang mesti kita persiapkan
Palu (ANTARA) - Banyak keuntungan yang akan diperoleh masyarakat Sulawesi Tengah melalui bantuan Pemerintah Provinsi Sulteng jika ibu kota negara Republik Indonesia yang baru saja ditetapkan di Kalimantan Timur dipindah mulai 2024 nanti.

Salah satu keuntungan yang pasti akan dinikmati pemerintah daerah dan masyarakatnya yakni menjadi daerah penyangga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pangan di sana.

"Mudah-mudahan Sulteng bisa mempersiapkan diri menjadi daerah penyangga, tapi memang harus banyak hal yang mesti kita persiapkan,"kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Moh. Hidayat Lamakarate dalam diskusi publik yang diadakan Yayasan Wali Manis di Kota Palu, Senin malam.

Namun, menurut dia, ada berbagai persoalan yang saat ini harus diselesaikan, bukan hanya oleh pemerintah daerah, tapi juga oleh masyarakat jika ingin memperoleh keuntungan tersebut, yakni kesanggupan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan di sana.

"Contoh, misalnya, ada dekat dari kita, dimana ? di Morowali. Di sana ada industri besar namanya PT.IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) yang mempekerjakan sekitar 30 ribu orang dan membutuhkan banyak bahan baku pangan. Tapi hasil pangan masyarakat Sulteng tidak bisa masuk ke sana,"ujarnya.

Malahan, lanjut Bakal Calon Gubernur Sulteng itu, bahan-bahan pangan untuk makanan 30 ribu pekerja di sana diambil dari Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan sudah mengajak Bupati Morowali dan Bupati Poso serta Sigi agar duduk membicarakan persoalan tersebut dan membuat kesepakatan dengan PT. IMIP untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dari produksi pangan yang mereka hasilkan.

"Mudah-mudahan ini sudah bisa menjawab. Jangan sampai nanti ketika ibu kota negara sudah dipindahkan, ternyata kita tidak siap untuk mengakomodir hasil-hasil pangan yang mereka butuhkan di sana. Semoga itu tidak terjadi masyarakat Sulteng yang lebih 50 persen bekerja di sektor pertanian dan perkebunan bisa sejahtera,"ucapnya.

Olehnya ia meminta dan mengajak seluruh elemen masyarakat agar mempersiapkan diri dari sekarang agar keuntungan yang seharusnya diterima daerah dan masyarakat tidak bocor ke daerah di sekitar Sulteng.

"Kesiapan pemda membangun komunikasi dengan pemda dan pusat di sana karena pasarnya ada di sana, kita harus membangun komunikasi agar membuat saluran," katanya.

Pemda dan Pemprov Sulteng, sambungnya, juga sedang mempersiapkan infrastruktur pendukung seperti jalan tol Tambu-Kasimbar dan pelabuhan penyeberangan di Desa Tambu, Kabupaten Donggala yang akan dibangun di sana.

Baca juga: Gubernur: pemindahan ibu kota buka peluang ekonomi besar bagi Sulteng
Baca juga: OPINI - Esensi pindah ibu kota Negara dan response Sulawesi Tengah