Jakarta (antarasulteng.com) - Indonesia menyarankan Meksiko mempelajari Komisi Pemberantasan
Korupsi dengan menggali pengalaman-pengalaman KPK dalam menangani
kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Hal itu dikemukakan delegasi
Indonesia pada pertemuan tahunan pimpinan parlemen negara anggota G-20
yang membahas isu memerangi korupsi di Meksiko.
"Hal tersebut akan kami bicarakan lebih lanjut dalam pertemuan
bilateral dengan delegasi parlemen Meksiko," kata ketua delegasi
Indonesia Sohibul Iman yang juga Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan
Keuangan (Korekku) akhir pekan ini.
Dia menjelaskan Indonesia
menyambut baik rencana Meksiko yang segera mendirikan lembaga
anti-korupsi mengikuti jejak Indonesia yang memiliki KPK.
Isu pemberantasan korupsi jadi perbincangan menarik di antara
pimpinan parlemen negara G-20 yang yang berlangsung di Mexico City, pada
tanggal 3--5 April 2013.
Salah satunya, keinginan Parlemen Meksiko untuk segera mengeluarkan
peraturan pembentukan lembaga antikorupsi seperti yang telah dilakukan
Indonesia saat membentuk KPK 10 tahun silam.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya sistematis memerangi korupsi di negeri tersebut.
Ketua Senat Meksiko, Senator Ernesto Cordero Arroyo, menyampaikan
hal itu saat memimpin sidang sesi pertama Forum Pertemuan Pimpinan
Parlemen G-20 bertajuk "Financial System Reform dan Fight Against
Corruption" di gedung lama parlemen Meksiko City pada Jumat (5/4) dini
hari WIB.
Menurut Cordero, persoalan korupsi di negerinya sudah demikian
berat dan tidak mungkin hanya menyerahkan penanganannya kepada aparat
kepolisian atau kejaksaan saja.
"Kami melihat keberhasilan Indonesia dalam menangani korupsi
dengan keberadaan lembaga antikorupsi. Oleh karena itu, kami ingin
lembaga seperti di Indonesia tersebut juga ada di Meksiko," ujarnya saat
memberi kesimpulan atas berbagai pandangan dan pengalaman negara-negara
peserta di sesi pertama sidang yang berlangsung di gedung lama parlemen
Meksiko. (skd)