Erick Thohir: tertarik bantu memajukan Persis Solo karena sejarah

id sejarah Persis Solo,Erick Tohir,manajemen sepak bola

Erick Thohir:  tertarik bantu memajukan Persis Solo karena sejarah

Seorang pengusaha terkenal Erick Thohir (tengah) didampingi Pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS) Her Prabu, (kiri) saat memberikan penjelasan ingin membantu Persis Solo, di Kota Solo, Sabtu. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)

Saya tertarik membantu tim Persis Solo karena mempunyai sejarah yang luar biasa, yakni sebanyak tujuh kali menjadi juara ajang sepak bola perserikatan sebelum Indonesia merdeka
Solo (ANTARA) - Pengusaha nasional, Erick Thohir, mengungkapkan ketertarikan dirinya untuk membantu memajukan tim Persis Solo yang kini berkompetisi di Liga 2 Indonesia karena klub tersebut memiliki sejarah luar biasa.

"Saya tertarik membantu tim Persis Solo karena mempunyai sejarah yang luar biasa, yakni sebanyak tujuh kali menjadi juara ajang sepak bola perserikatan sebelum Indonesia merdeka," kata Erick Thohir, di sela kunjungannya ke Solo, Sabtu.

Erick Thohir yang juga pemilik tim Oxford Liga 3 Inggris tersebut datang ke Solo dan bertemu dengan Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo serta pendiri PT Persis Solo Saestu (PSS) dengan maksud ingin membantu Persis Solo agar bisa menjadi juara lagi setelah Indonesia merdeka.

Tim Persis Solo, kata dia, sangat menarik karena pernah menjadi juara perserikatan Indonesia, pada 1935, 1936, 1939, 1940, 1941,1942 dan 1943. Sedangkan, tim milik warga Solo ini, setelah merdeka belum pernah juara.

Menurut Erick Thohir, sebuah klub sepak bola penting mempunyai sejarah seperti Persis Solo. Masyarakat yang mendukungnya mungkin mempunyai mimpi agar tim bisa menjadi juara lagi. Namun tentunya untuk menjadi juara harus melalui proses yang panjang.

Hal tersebut, kata dia, perlu fokus dan pengorbanan. "Semua yang ditempuh harus mempunyai prinsip dasar yang sama. Persis yang berdiri sejak 1923 itu tentunya ingin menjadi juara lagi," katanya.

Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa dalam dunia olahraga harus ada pengelolaan secara profesional dan transparan. Sementara salah satu kegagalan olahraga di Indonesia adalah karena manajemennya yang selalu terjebak pada pola pikir atau kepentingan pribadi atau sekelompok orang saja.

"Ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Kerja sama dengan para pemangku kepentingan, manajemen profesional, pengelolaan tim sepak bola, infrastruktur atau tempat latihan, dan stabilitas keuangan," kata Erick.

Soal suporter bola, dia berpendapat, juga sangat penting maknanya sehingga harus ada kerja sama simbiosis mutualisme baik untuk tim maupun masyarakat.

"Saya tertarik dengan Persis Solo karena ingin membantu memajukan sepak bola di Solo. Tim ini memiliki sejarah bagi Indonesia," katanya.