Setahun Bencana Sulteng - Krisis air bersih warga Wombo Kalomgo Palu teratasi dengan pipanisasi

id air,bersih,warga, wombo

Setahun Bencana Sulteng - Krisis air bersih warga Wombo Kalomgo Palu teratasi dengan pipanisasi

Krisis air bersih di Wombo Kalongo sudah teratasi berkat bantuan program pipanisasi dari sebuah lembaga kemanusiaan. (Antara/Anas Masa)

Beberapa bulan pascagempa, kami kesulitan air bersih
Palu (ANTARA) - Krisis airair bersih yang dialami warga Wombo Kalongo, Kecamatan Taweli, Kota Palu, Sulawesi Tengah, teratasi dengan adanya program bantuan pipanisasi dari satu lembaga kemanusiaan peduli bencana alam di kelurahan itu.

Warga di daerah itu juga merupakan korban bencana alam gempabumi 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018.  

"Beberapa bulan pascagempa, kami kesulitan air bersih," kata Ny Rosa, seorang korban bencana alam gempabumi asal Kelurahan Wombo Kalongo di Palu, Rabu.

Ia mengatakan sejak tiga bulan terakhir ini, krisis air bersih di wilayah itu sudah dapat teratasi setelah mendapatkan bantuan dari pihak Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai satu NGO yang peduli korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulteng.

Lembaga kemanusiaan tersebut sejak tanggap darurat sampai saat ini melakukan pendampingan di wilayah-wilayah yang terdampak, termasuk di antaranya Kelurahan Wombo Kalongo.

Selama pascagempa berlangsung beberapa bulan, WVI setiapsetiap hari menyalurkan air bersih kepada warga korban bencana alam di wilayah itu.

Kelurahan Wombo Kalongo sendiri terletak sekitar tujuh kilometer dari jalan Trans Sulawesi wilayah Pantai Barat. Jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa dengan mata pencaharian utama adalah petani.

Sejak Juli 2019, warga sudah bisa menikmati air bersih yang bersumber dari mata air terletak sekitar 3,5 kilometer dari permukiman penduduk.

Dari sumber mata air, dibangun bak penampungan dan disalurkan melalui jaringan pipa sampai ke permukiman penduduk setempat."Semua bahan-bahan untuk pembangunan sarana air bersih bantuan dari WVI," kata dia.

Kapasitas air bersih yang ada di atas bukit di sekitar Kelurahan Wombo Kalongo, kata dia, bisa melayani kebutuhan air bersih untuk 5.000 jiwa.

Tetapi yang baru terlayani sekarang ini sekitar 1.200 jiwa.

Sementara Ketua Komite Air Kelurahan Wombo Kalongo, Zulfikar membenarkan warga di wilayahnya, kini sudah tidak lagi mengalami krisis air bersih setelah mendapat bantuan pembangunan bak dan jaringan pipa air dari salah satu lembaga sosial kemanusiaan yang benar-benar sangat responsif dengan bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Sulteng pada (28/9-2018) lalu.

Ia mengatakan dengan adanya bantuan dimaksud, warga yang tadinya kesulitan air bersih, kini sudah teratasi sehingga cukup melegakan dan meringankan beban dan penderitaan para korban bencana alam di kelurahan itu.

Sekarang yang menjadi masalah cukup serius adalah masih banyak warga belum mendapatkan huntara. Mereka masih bertahan tinggal di tenda-tenda darurat dengan kondisi sangat memprihatinkan dan kekurangan bahan makanan.

Hampir setahun bencana alam, para korban tidak lagi menerima bantuan, termasuk uang penggantian rumah yang rusak dan jatah hidup (jadup).

"Sampai hari ini belum satupun korban yang menerima bantuan dana stimulan dan jadup dari pemerintah. Tidak tahu tersangkut dimana? Tapi kami dengan korban lain sudah mendapatkan bantuan rumah rusak akibat gempa, tsunami dan likuefaksi," ujarnya.

 
Krisis air bersih di Wombo Kalongo sudah teratasi berkat bantuan program pipanisasi dari sebuah lembaga kemanusiaan. (Antara/Anas Masa)