City vs Dinamo Zagreb: empat data dan fakta krusial

id manchester city,pep guardiola,dinamo zagreb,liga champions

City vs Dinamo Zagreb: empat data dan fakta krusial

Bersama rekan-rekannya, Sergio Aguero merayakan gol yang diciptakannya ketika menjamu Brighton & Hove Albion di Etihad Stadium (31/8/2019) REUTERS/Jon Super

Jakarta (ANTARA) - Manchester City siap berbicara lantang di Liga Champions saat melawan Dinamo Zagreb, dalam laga yang digelar di Stadion Etihad pada Selasa waktu setempat, atau Rabu dini hari WIB.

Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola meraih kemenangan 3-0 atas Shakhtar Donetsk pada pekan lalu, untuk itu mereka bertekad mendongrak kepercayaan diri guna meraih tiga poin penuh saat berduel dengan Dinamo Zagreb.

Manchester City tetap perlu waspada, mengingat Dinamo meraih kemenangan 4-0 atas Atalanta.

Klub asal Liga Kroasia itu membuktikan mereka tidak ingin dilumat oleh Manchester City.

Hanya saja, pasukan Manchester City tidak ingin kalah angin begitu saja. Mereka benar-benar bertekad meraih kemenangan saat berlaga di kandang.

Berikut empat data dan fakta krusial sebagaimana dikutip dari laman 90 minutes.

Saling tidak mengenal:

Manchester City dan Dinamo belum pernah berhadapan sebelumnya. Manchester City bahkan belum pernah bertemu dengan tim asal Liga Kroasia di kompetisi Eropa.

Dinamo pernah menghadapi tim asal Inggris dalam sejumlah pertandinga di masa lalu, hanya saja mereka tidak pernah meraih kemenanga saat melakoni laga tandang. Mereka kehilangan lima dari tujuh pertandingan saat ke Inggris, hanya mengenyam dua kali imbang.

Laga bersejarah:

Pertandingan pada Selasa pekan ini bisa menjadi pertemuan bersejarah bagi kedua tim.

Manchester City memenangi empat pertandingan kandang di Liga Champions terakhir mereka menang dengan agregat 19-4, dan mereka tidak pernah menang lima kali berturut-turut dalam kompetisi.

Kemenangan di sini demikian berarti bagi perjalanan Manchester City. Mereka percaya diri untuk meraih kemenangan karena hanya kehilangan satu dari 11 pertandingan di babak penyisihan grup (sembilan kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah)

Sementara itu, Dinamo berada dalam krisis. Mereka tanpa kemenangan dalam 15 pertandingan tandang terakhir di kompetisi.

Guardiola jagonya Eropa:

Kemenangan Manchester City 3-0 atas Shakhtar merupakan kemenangan ke-30 bagi Pep Guardiola saat meniti karier sebagai manajer saat mengarungi Liga Champions. Hanya Carlo Ancelotti (32 kemenangan) yang memiliki jumlah lebih banyak dalam sejarah laga.

Guardiola memiliki catatan bagus saat melawan Dinamo. Ketika memimpin Bayern Muenchen di musim 2015/16, pelatih berpaspor Spanyol itu meraih kemenangan 5-0 dan 2-0.

Pemain-pemain kunci:

Melawan Shakhtar, pemain Manchester City Gabriel Jesus mencetak gol kesembilannya di Liga Champions.

Jika saja ia mencetak gol dalam laga melawan Dinamo Zagreb, maka ia menjadi pemain Brasil termuda (22 tahun) yang mencetak 10 gol di Liga Champions. Ia pemain asal Amerika Selatan termuda yang mampu melakukannya sejak Lionel Messi (21 tahun) pada Oktober 2008.

Yesus tidak sendirian. Riyad Mahrez turut berperan positif dalam terciptanya tujuh gol dalam tujuh penampilan di Liga Champions (dua gol, lima assist), termasuk satu gol dan satu assist melawan Shakhtar.

Dinamo Zagreb memiliki pemain bintang juga. Hat-trick yang ditorehkan Mislav Orsic pada debutnya di Liga Champions melawan Atalanta merupakan hat-trick pertama yang dicetak oleh tim Kroasia dalam kompetisi ini.

Hanya dua pemain Kroasia yang mencetak gol dalam dua penampilan pertama mereka di kompetisi ini - Alen Boksic pada November 1992 untuk Marseille dan Nikola Vlasic pada 2018 untuk CSKA Moscow.