Pertamina : Antrean di SPBU bukan indikator kelangkaan solar

id Pertamina,SPBU

Pertamina : Antrean di SPBU bukan indikator kelangkaan solar

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan saat memberikan pernyataan kepada sejumlah jurnalis di Palu. (ANTARA/Moh Ridwan)

BBM subsidi seperti solar dan premium sudah ada kuota yang ditentukan dan sudah disesuaikan agar tetap tersedia sampai dengan akhir tahun 2019
Palu (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyebut antrean panjang di sejumlah SPBU di Kota Palu untuk mendapatkan bahan bakar minya jenis solar bukan menjadi indikator kelangkaan BBM sebab pasokan solar di Sulawesi Tengah saat ini tetap tersedia.

"Antrean terjadi berarti ada peningkatan permintaan konsumsi," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan yang dihubungi dari Palu, Kamis, menanggapi antrean di sejumlah SPBU di Kota Palu.

Dia mengatakan Pertamina menyediakan kuota Bahan Bakar Minyak bersubsidi jenis solar sebanyak 122.879 kiloliter untuk Sulawesi Tengah selama 2019.

Hatim mengatakan penyediaan kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk membantu mencukupi kebutuhan konsumsi selama setahun di samping penggunaan dexlite sebagai BBM berkualitas untuk kendaraan jenis disel.

"BBM subsidi seperti solar dan premium sudah ada kuota yang ditentukan dan sudah disesuaikan agar tetap tersedia sampai dengan akhir tahun 2019," ujar Hatim.

Baca juga : Pemilik kendaraan di Palu keluhkan ketersediaan solar

Olehnya, setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk BBM bersubsidi sudah diatur tidak seperti penggunaan BBM non subsidi seperti pertalite, pertamax, pertamax turbo maupun dexlite.

Pertamina mencatat jatah kuota BBM jenis solar terbanyak di Sulawesi Tengah selama setahun yakni Kota Palu sebesar 26.406 kiloliter di susul Kabupaten Parigi Moutong sebesar 20.142 kiloliter dan Banggai sebesar 18.353 kiloliter serta Poso sebesar 14.324 kiloliter, empat daerah ini dinilai konsumsinya cukup besar.

Sedangkan kouta terendah berada di Kabupaten Sigi sebanyak 458 kiloliter, Banggai Kepulauan sebanyak 2.156 kiloliter, Banggai Laut 3.741 kiloloter, Buol 4.240 kiloliter, Morowali Utara 4.737 kiloliter, Morowali 5.710 kiloliter, Tojo Una-Una 4.810 kiloloter dan Toli-Toli 8.571 kiloliter serta Donggala 9.231 kiloliter.

Selain solar, Pertamina juga mencatat jatah stok BBM jenis premium untuk Sulawesi Tengah selama setahun sebanyak 213.973 kiloliter. Dimana jatah terbanyak berada di Kota Palu sebesar 35.698 kiloliter kemudian Parigi Moutong sebanyak 28.532 kiloliter dan Kabupaten Toli-Toli 23.430 kiloliter.***