Kemiripan secara kultur disoroti dalam hubungan 'P to P' Pakistan-Indonesia

id Pakistan, Indonesia-Pakistan,Abdul Salik Khan,Duta Besar Pakistan

Kemiripan secara kultur  disoroti dalam hubungan 'P to P' Pakistan-Indonesia

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Abdul Salik Khan, dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis (03/10/2019). (ANTARA/Suwanti)

Kedua negara mayoritas menganut paham agama yang sama, juga mempunyai kecenderungan kultural yang kuat sebagaimana Pakistan dan Indonesia sama-sama memegang tradisi ketimuran
Jakarta (ANTARA) - Kemiripan secara kultural antara Indonesia dengan Pakistan disoroti oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Abdul Salik Khan, sebagai hal penting dalam hubungan orang-perorangan (P to P: people to people).

"Kedua negara mayoritas menganut paham agama yang sama, juga mempunyai kecenderungan kultural yang kuat sebagaimana Pakistan dan Indonesia sama-sama memegang tradisi ketimuran," kata Dubes Salik Khan dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis (3/10).

Menurut Dubes Salik Khan, dengan adanya kecenderungan tersebut, masyarakat kedua negara akan sangat mudah memahami satu sama lain. Selain itu, keduanya juga tidak akan merasa asing.

"Kami percaya bahwa ketika suatu saat orang Pakistan dan Indonesia saling berkunjung, orang Indonesia di Pakistan akan merasa berada di rumah, begitu pula sebaliknya," ujar dia.

Dalam hal pariwisata, sebagai salah satu bentuk hubungan P to P, pemerintah Pakistan menawarkan daya tarik wisata yang berbeda dari imaji tentang kondisi Pakistan selama ini, yang masih dianggap kurang menyenangkan untuk dikunjungi.

Dubes Salik Khan memaparkan bahwa wilayah negara Pakistan sangat beragam, mulai dari Utara hingga Selatan, dengan daya tarik wisata yang juga beragam dari banyak sisi.

Misalnya, dia menambahkan, daya tarik berupa pemandangan alam mulai dari pegunungan, padang pasir, hingga lapangan hijau, juga daya tarik religi berupa situs-situs suci keagamaan serta tempat-tempat bersejarah.

"Dari sisi religi maupun turisme, Pakistan menawarkan banyak situs yang bisa dikunjungi turis," kata Dubes Salik Khan.

Untuk bidang pariwisata ini, Dubes Salik Khan mengaku pemerintah Pakistan sedang berfokus dalam meningkatkan fasilitas bagi para wisatawan, misalnya untuk urusan penginapan.

"Kami berharap bahwa di tahun yang akan datang, tidak hanya investor usaha yang datang, namun juga orang-orang dari seluruh dunia akan datang ke Pakistan untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata," ucap dia.

Berdasarkan data Kedutaan Besar Pakistan, sebanyak kurang lebih empat ribu wisatawan Indonesia mengunjungi negara yang beribukota di Islamabad itu pada tahun lalu. Mereka memprediksi bahwa jumlahnya akan bertambah seiring dengan pengenalan sistem E-Visa (Visa daring) pada tahun ini.