WVI bantu tingkatkan kesiapsiagaan masyarakat Sulteng hadapi bencana

id wvi,pasigala,padagimo,bencana sulteng

WVI bantu tingkatkan kesiapsiagaan masyarakat Sulteng hadapi bencana

WVI mengadakan sebuah acara puncak dengan tema Masyarakat Siaga Bencana yang akan diadakan pada 5 Oktober 2019 di Taman GOR, Palu. (ANTARA/Muhammad Hajiji/HO/WVI)

Palu (ANTARA) - Wahana Visi Indonesia (WVI) berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Sulawesi Tengah, terhadap bencana khususnya di daerah terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala.

Dalam rangka momentum satu tahun pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi, WVI mengadakan kegiatan bertajuk "Masyarakat Siaga Bencana" yang dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Gor, Kota Palu, Sabtu.

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengurangan risiko bencana melalui berbagai kegiatan yang telah dilakukan WVI dalam respons bencana selama satu tahun terakhir," ucap CEO and National Director Wahana Visi Indonesia, Doseba Tua Sinay.

Kegiatan itu dimulai dengan fun run serta senam sehat keluarga yang diikuti oleh masyarakat Kota Palu.  WVI juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, dan para mitra lainnya.

"Acara ini juga ikut dimeriahkan oleh perwakilan anak dan masyarakat yang didampingi oleh WVI dalam hal program pendidikan pengurangan risiko bencana dan program pemulihan mata pencaharian. Setelah itu, ada juga sosialisasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)," katanya.

WVI juga menggelar pameran menarik seperti replika hunian sementara. Selain itu ada pula diskusi   mengenai tantangan yang dialami penyandang disabilitas saat bencana dan upaya yang telah dilakukan.

WVI juga menggelar berbagai lomba dalam rangka setahun pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi, yang melibatkan komunitas dan anak-anak.

Bagi komunitas, lomba diadakan antartim siaga yaitu membuat peta kontigensi rencana tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam keadaan bencana. Sementara bagi anak-anak akan mengikuti lomba sigap tas siaga bencana yang diikuti oleh murid-murid SD.

Pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi, WVI bersama Central Sulawesi Earthquake and Tsunami Emergency Response (Centre) bersama para donor sudah memberikan pendampingan dan melayani 161.246 orang, 66.401 anak-anak, 46.077 rumah tangga di 230 desa yang tersebar di 40 kecamatan di tiga kabupaten dan satu kota (Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong) dan masih melanjutkan program-program rehabilitasi di Sulawesi Tengah hingga September 2020.

“Hal ini merupakan komitmen WVI dalam mewujudkan kesejahteraan anak dan memastikan perlindungan anak, termasuk   infrastruktur sekolah dan komponen sekolah aman,” ujar Doseba Tua Sinay.

Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang baik untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Kita hidup dan tinggal di wilayah yang sangat rawan bencana dan terbukti  ada gempa bermagnitudo 7.4 yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 lalu. Kita  tidak bisa menghindar namun bisa tetap siaga. Kita berharap masyarakat semakin sadar dengan potensi bencana dan tahu cara memitigasi risiko sebelum bencana benar-benar terjadi," katanya.