Dandim: TMMD wujud bhakti kepedulian TNI kepada rakyat

id TMMD, kodim 1306/donggala, parigi moutong, palu

Dandim: TMMD wujud bhakti kepedulian TNI kepada rakyat

Dandim 1306/Donggala menandatangani kerjasama TMMD ke-106 dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, di Kecamatan Tinombo, Rabu (2/10/2019). Program TMMD menyasar Desa Lombok, Patingke dan Ogoalas di Kecamatan Tinombo dengan program infrastruktur yakni peningkatan badan jalan sepanjang lima kilometer di Desa Patingke dan pembangunan 28 unit jamban permanen di tiga desa tersebut. (ANTARA/Moh Ridwan)

TNI selalu berada dengan rakyat yang diwujudkan dalam program kemanunggalan untuk membantu pembangunan desa sebagai stimulan agar masyarakat mandiri dan sejahtera
Palu (ANTARA) - Komandan Komando Distrik Militer (Damdim) 1306/Donggala, Kolonel Inf Widya Prasetyo mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang berlangsung di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah merupakan wujud dari kepedulian dan bhakti TNI kepada rakyat.

"TNI selalu berada dengan rakyat yang diwujudkan dalam program kemanunggalan untuk membantu pembangunan desa sebagai stimulan agar masyarakat mandiri dan sejahtera," kata Widya di Palu, Rabu.

Program TMMD ke-106 digagas Kodim 1306/Donggala menyasar wilayah-wilayah terisolir di Parigi Moutong guna memberikan jaminan kehidupan sosial, ekonomi yang layak bagi masyarakat setempat agar mampu bangkit dan bersaing dengan wilayah-wilayah maju di daerah itu.

Dia menambahkan, TMMD sudah lahir sejak tahun 1978 dan hingga 2019 program kegiatan ini masih tetap dipertahankan sebagai bentuk konsistensi TNI kepada masyarakat serta keikutsertaan membantu pemerintah membangun daerah dari pinggiran.

Dia menjelaskan, TMMD di Parigi Moutong cukup menantang, sebab wilayah-wilayah sasaran yang terletak di puncak gunung serta jauh dari pusat keramaian ibu kota kabupaten, hal ini mendapat respon baik dari Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabes TNI yang menyatakan program tersebut sudah sesuai keinginan dan harapan.

"Prajurit yang bertugas mengawal kegiatan ini berbaur dengan masyarakat di desa sasaran. Itu artinya, masyarakat membuka diri menerima kehadiran kami serta bentuk kedekatan TNI dengan rakyat," ucap Widya.

Sejak dimulainya program itu pada tanggal 2 Oktober 2019, katanya prajurit TNI dengan segala kesiapan tenaga sudah siap melaksanakan pembangunan fisik maupun non-fisik di desa sasaran.

"Sekarang kegiatan pekerjaan fisik salah satunya pembangunan 28 jamban di tiga desa sasaran sedang berlangsung, termasuk pembangunan kantor tiga pilar," lanjutnya.

Menurutnya, Desa Lombok, Patingke dan Ogoalas merupakan wilayah sasaran utama TMMD, dimana dua dari tiga desa tersebut merupakan wilayah yang masih terisolir serta masih bagian dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) di wilayah pegunungan Tinombo dan sekitarnya.

Dia berharap, melalui TMMD masyarakat di wilayah-wilayah tersebut dapat terbantu dari segitiga ekonomi, pendidikan dan kesehatan agar mereka bisa hidup layak.

"Jangan ada anak-anak putus sekolah meskipun berada di wilayah terpencil. Pemerintah sudah menyediakan sasaran dan prasarana pendidikan dengan berbagai interfensi kebijakan," tambahnya.

Program pembangunan fisik diarahkan pada sejumlah kegiatan diantaranya peningkatan infrastruktur jalan di Desa Patingke sepanjang lima kilometer, pembanguan jamban permanen 28 unit serta pembangunan kantor tiga pilar di Desa Ogoalas.

Selain itu, kegiatan non-fisik juga terus didorong meliputi penyuluhan peningkatan wawasan kebangsaan, bela negara, pencegahan paham radikal serta penyuluhan Kamtibmas melibatkan kepolisian setempat termasuk pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, bayi dan anak serta program pendidikan Tinombo belajar menyasar warga-warga yang melek huruf, terangnya.

Baca juga: Waaster Kasad: Sasaran TMMD Parigi Moutong sesuai harapan Mabes TNI
Baca juga: Pasar tradisional Desa Ogoalas terbantu kehadiran TMMD