Tim UMM raih dua gelar juara II dalam Kontes Kapal Cepat tak Berawak 2019

id kontes kapal tak berawak, KKCTBN 2019, tim UMM, juara II KKCTBN

Tim UMM raih dua gelar juara II dalam Kontes Kapal Cepat tak Berawak 2019

Para pemenang Kontes Kapal Cepat tak Berawak nasional (KKCTBN) 2019 yang berlangsung pada 10-12 Oktober 2019 di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (ANTARA/HO/UMM)

Mungkin para pendiri kampus ini sudah memiliki suatu imajinasi bahwa kelak, UMM akan diminta sebagai host penyelenggaraan KKCTBN ini
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih dua gelar juara kedua dalam Kontes Kapal Cepat tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 yang dilangsungkan pada 10-12 Oktober di area danau kampus UMM.

KKCTBN 2019 yang dihelat di UMM ditutup oleh Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Ristekdikti Dr Misbah Fikrianto di area kontes di danau kampus UMM, Sabtu malam.

Pada penutupan kompetisi tersebut, dikukuhkan sejumlah pemenang setelah 62 tim dari 30 perguruan tinggi se-Indonesia bersaing ketat memperebutkan gelar bergengsi kontes yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemristekdikti RI) itu.

UMM sebagai tuan rumah menyabet dua gelar juara II, masing-masing diraih Tim UMM 2 untuk Electric Remote Control (ERC) dengan skor akhir 120,678 dan Tim UMM 1 berhasil menyabet perolehan terbaiknya, yakni mencatatkan skor 121,379 untuk kategori Fuel Engine Remote Control (FERC).

Hasil penilaian akhir para juara dalam KKCTBN 2019 di UMM adalah, di kategori Autonomous Surface Vehicle (ASV), Tim Aeroships dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mencatatkan skor terbaiknya dengan nilai akhir 330. Disusul Tim Barunastra Roboboat ITS dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dengan nilai akhir 300. Selanjutnya di posisi 3 dengan nilai akhir 223,636 diraih oleh Autonomous Marine Vehicle dari Universitas Indonesia (UI).

Untuk kategori Electric Remote Control (ERC), Tim Gamantaray Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendominasi kemenangan dengan skor akhir 123,956. Di posisi 2 diraih Team UMM 2 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan skor akhir 120,678. Disusul kemudian di posisi ketiga di raih Tim Elmoana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan skor akhir 118.

Sementara di kategori Fuel Engine Remote Control (FERC), Cakalang 7 dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mendapat skor terbaik yakni 122,811. Di posisi kedua UMM yang diwakili Team UMM 1 berhasil menyabet perolehan terbaiknya yakni dengan mencatatkan skor 121,379. Di posisi ketiga, tim Seawolf dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan skor akhir 116,889.

Di kategori lainnya, yakni Fun Race ERC dimenangkan Cakalang 3 PPNS dan FERC dimenangkan Seawolf Unesa. Kategori Tim Favorit di ASV dimenangkan Gamataray UGM, ERC dimenangkan Baracuda V IPB, dan FERC dimenangkan Team UMM I UMM.

Di Best Spirit, ASV dimenangkan Antares UNS, ERC oleh HTNB Universitas Hang Tuah, dan FERC oleh Onepro_MP dari Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Ada juga pemenang bagi kategori Best Poster yang hanya ada satu pemenang, yakni dari Tim Autonomous Marine Vehicle, Universitas Indonesia (UI). Selain itu, ada kategori Best Design yang pada kategori ASV dimenangkan Barunasastra Roboboat ITS, ERC dimenangkan Tim Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), dan FERC dimenangkan oleh Tim andalan PPNS Surabaya, yakni oleh Tim Cakalang 7.

Dalam sambutannya, Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Ristekdikti Dr Misbah Fikrianto MM MSi menyampaikan apresiasinya kepada UMM yang telah menyelenggarakan perhelatan KKCTBN 2019 dengan sangat baik. "Kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi, penghargaan, serta sanjungan atas pelaksanaan KKCTBN tahun ini di UMM dengan predikat excellence," katanya.

Setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan gelaran KKCTBN 2019 di UMM menjadi spesial, yakni jumlah peserta meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, penyelenggaraan KKCTBN di UMM tahun ini penilaiannya menggunakan aplikasi, sehingga lebih transparan dan akuntabel, dan diadakannya syarat poster menjadikannya berbeda dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Prof Dr Syamsul Arifin menyebut UMM memiliki ekosistem serta sarana dan prasarana yang sangat mendukung kegiatan akademik civitas akademikanya, misalnya danau buatan yang dipakai perlombaan KKCTBN tahun ini.

"Mungkin para pendiri kampus ini sudah memiliki suatu imajinasi bahwa kelak, UMM akan diminta sebagai host penyelenggaraan KKCTBN ini," ucapnya.