Pengelola TNLL tetap libatkan masyarakat sekitar kawasan

id Tnll,masyadakat,kawasan

Pengelola TNLL tetap libatkan masyarakat sekitar kawasan

Pemandangan indah di Danau Tambing saat kabut menyelimuti permukaan air (Antaranews Sulteng/Rangga)

Palu (ANTARA) - Pengelola Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) tetap melibatkan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan konservasi dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi guna melestarikan cagar biosfer Lore Lindu.

Kepala Balai Besar TNLL,Jusman pada serah terima jabatan administrator dan pengawas di lingkungan TNLL,Senin mengatakan tugas dan tanggungjawab sebagai pengelola kawasan konservasi sangatlah berat karena banyak desa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi.

Menurut dia rawan berbagai gangguan sehingga perlu pendekatan kepada masyarakat setempat.

Baca juga: Taman Nasional Lore Lindu bentuk Masyarakat Peduli Api untuk cegah kebakaran
Baca juga: Bupati Sigi dukung pengembangan obyek wisata di TNLL
Baca juga: TNLL Poso diminati pengamat burung dari Eropa


Karena itu, pejabat atau petugas TNLL perlu terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak yang ada di daerah ini. Termasuk dengan pemerintah daerah sampai ke tingkat desa dan juga masyarakat di masing-masing wi,ayah agar terjalin hubungan yang baik antara pihak TNLL dengan warga setempat.

Selama ini,kata Jusmanm TNLL, pemerintah daerah dan masyarakat telah ikut menjaga kelestarian kawasanm namun harus diakui masih ada gangguan dala kawasan seperti perambahan,tetapi semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Ia tidak merinci kecuali mengatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestariam hutan dan alam semakin tinggi.

Pemerintah melalui TNLL dan sejumlah mitra berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan dengan program pemberdayaan ekonomi.

Program dimaksud dengan memberikan bantuan berupa peralatan dan pelatihan usaha kecil dan menengah kepada kelompok termasuk kelompok usaha perempuan. Dan hasilnya cukup mengembirakan bagi kelompok yang benar-benar mengembangkan usaha berkembang baik dan tentu dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Ada banyak kelompok masyarakat yang telah mendapatkan bantuan pemberdayaan dan rata-rata berhasil.

Cagar biosfer Lore Lindu yang terkerak di dua kabupaten yakni Poso dan Sigi memiliki luas sekitarr 217.000 hektare.Cagar biodfer itu ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia pada 1977.

Di cagar biosfer Lore Lindu terdapat flora dan fauna endemik seperti maleo,anoa, babi rusa, kera hitam, elang, kura-kura dan banyak lagi. Juga terdapat berbagai destinasi wisata seperti patung megalitikum di Dataran Lore,Danau Tambing, Danau Lindu dan penangkaran maleo di Desa Saluki.