Danrem-Kapolda turun langsung kampanyekan bahaya narkoba

id Danrem-kapolda, ingatkan bahaya, narkoba

Danrem-Kapolda turun langsung kampanyekan bahaya narkoba

Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Drs. Lukman Wahyu Haryanto, M.Si, saat menyampaikan himbauan tentang bahaya narkoba usai sholat subuh berjamaah di salah satu Mesjid di Kota Palu.(ANTARA/HO-Penrem).

Bapak Kapolda juga menyampaikan kepada para jamaah, saat ini Indonesia sedang menghadapi situasi serius terkait penyalahgunaan dan peredaran narkoba
Palu (ANTARA) - Komandan Komando Resor Militer 132/Tadulako, Kolonel Inf. Agus Sasmita, dan Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Drs. Lukman Wahyu Haryanto, M.Si, turun langsung di tengah masyarakat mengkampanyekan bahaya narkoba yang belakangan ini semakin sulit dikendalikan.

Kampanye itu dilakukan dua petinggi TNI dan Polri itu melalui berbagai momentum seperti usai shalat subuh berjamaah di Kota Palu.

"Dalam kesempatan itu bapak Danrem menyampaikan bahwa fenomena masifnya peredaran narkoba di Indonesia dan menyentuh segenap lapisan masyarakat dari berbagai macam profesi tidak terkecuali, menyasar prajurit TNI, Polri dan PNS, sehingga patut diwaspadai," kata Kapenrem 132/Tadulako, Kapten Inf. Ahmad Jayadi, di Palu, Rabu.

Fenomena tersebut, kata Kapten Jayadi, disampaikan Danrem karena merupakan salah satu bentuk nyata perang modern, atau proxy war, yang bertujuan untuk menghancurkan suatu bangsa dengan merusak generasi mudanya.

"Bapak Danrem tegaskan, tujuan narkoba agar di masa mendatang kita tidak memiliki generasi yang berkualitas tinggi. Narkoba kini telah dijadikan sebagai alat untuk membuat hilangnya generasi yang berkualitas (lost generation)," katanya.

Olehnya kata mantan Danramil Ampana Kota ini, orang tua harus bijak dan waspada terhadap maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba maupun bahaya pornografi di kalangan anak-anak muda. 

"Jangan hanya menyalahkan pergaulan anak tetapi juga perlu dilihat bagaimana orang tua memperlakukan anak-anaknya," katanya. 

Saat ini, katanya orang tua harus lebih peka dan terbuka terhadap perubahan keadaan sekelilingnya, terutama yang menyangkut kebutuhan anak-anak demi terhindarnya dari barang haram tersebut.

"Bapak Kapolda juga menyampaikan kepada para jamaah, saat ini Indonesia sedang menghadapi situasi serius terkait penyalahgunaan dan peredaran narkoba," katanya.

Jaringan sindikat narkoba ini sangat rapi dan cerdik dalam memanfaatkan berbagai celah dari sistem pencegahan maupun penindakan hukum yang dilakukan aparat.

Ditambah dengan kondisi geografis Indonesia yang bersifat terbuka, banyak celah pintu masuk, semacam 'jalur-jalur tikus' dan juga jumlah penduduk yang besar, sehingga menjadi peluang serta pasar yang menggiurkan bagi bisnis sindikat narkoba internasional.

Karenanya upaya untuk melawan peradaran narkoba selain penegakkan hukum, maka nilai-nilai agama harus kuat agar tidak tergoda terhadap peradaran barang haram tersebut.***
 
Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Drs. Lukman Wahyu Haryanto, M.Si, foto bersama usai shalat subuh berjamaah di salah satu Mesjid di Kota Palu.(ANTARA/HO-Penrem).


Jayadi katakan, dalam sholat subuh berjamaah itu dipimpin langsung Kapolda Sulteng dan Danrem 132/Tdl, selain meningkatkan iman juga bentuk Kebersamaan, kekompakkan dan sinergitas antar TNI-Polri serta masyarakat.***