AHA Center tinjau bantuan huntap untuk pengungsi Palu

id AHA Center,Palu,Kota Palu,Huntap,Pasigala

AHA Center tinjau bantuan huntap untuk pengungsi Palu

Sejumlah perwakilan AHA Center dan kedutaan besar Filipina dan Brunei Darussalam meninjau perkembangan pembangunan huntap bantuan sejumlah negara ASEAN untuk pengungsi bencana Palu di kawasan huntap di Kelurahan Tondo dan Talise, Kota Palu, Rabu (23/10). (ANTARA/Mohammad Hamzah)

Olehnya harapan kami, negara-negara ASEAN juga turut membantu. Apalagi sampai sekarang masih ada sekitar 300 KK lebih yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian dan sekitar 40.000 jiwa sudah tinggal di huntara (hunian sementara)
Palu (ANTARA) - Pusat Koordinasi dan Informasi Penanganan Bencana di Kawasan ASEAN atau ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) meninjau perkembangan pembangunan hunian tetap (huntap) bantuan organisasi negara-negara ASEAN itu untuk pengungsi bencana di Kota Palu yang berada di kawasan huntap di Kelurahan Tondo dan Talise, Rabu.

"Huntap bantuan beberapa negara ASEAN yang diberikan melalui AHA Center ada 100 unit. Awalnya 75 dan bertambah 25 menjadi 100 unit," kata Ketua tim untuk proyek Sulawesi Tengah AHA Canter, Mirza Muhhammad.

Ia menyebut 100 unit huntap tersebut merupakan bantuan dari Filipina dan Brunei Darussalam dan telah disepakati sejak beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan yang diikuti perwakilan kedutaan besar Filipina dan Brunei Darussalam itu, ia menargetkan pembanguman huntap tersebut selesai tahun ini juga.

"Pengerjaan 75 huntap ini kita upayakan selesai paling lambat akhir bulan Desember tahun ini,"  katanya.

Baca juga: 8.788 unit hunian korban bencana Sulteng ditarget rampung 2020
Baca juga: Rencana penyediaan lahan Huntap korban likuefaksi Petobo perlu survei geologi
Hunian teyap bantuan sejumlah negara ASEAN yang diberikan melalui AHA Center untuk pengungsi bencana Palu di kawasan huntap yang terletak di Kelurahan Tondo dan Talise, Kota Palu, Rabu (23/10). (ANTARA/Mohammad Hamzah)


Sementara itu Wali Kota Palu, Hidayat saat menerima kunjungan perwakilan AHA Center dan kedutaan Filipina dan Brunei Darussalam di ruang kerjanya mengaku  bersyukur atas bantuan huntap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 lalu itu.

"Huntap bantuan AHA Centre nantinya berada di pinggir jalan raya karena kita baru membuka akses jalan selebar 40 meter dari belakang Kampus Universitas Tadulako di lokasi pembangunan huntap hingga tembus di Kelurahan Talise," katanya.

Hidayat menjelaskan hampir 55.000 unit rumah rusak saat bencana tersebut terjadi dan sekitar 6.000 Kepala Keluarga (KK) yang akan direlokasi ke kawasan itu.

Hingga kini ia menyebut bantuan huntap yang pasti diberikan untuk pengungsi bencana di Palu antara lain 1.500 unit bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, 200 unit dari Kementerian PUPR, 100 unit dari AHA Center, 11 unit dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan puluhan unit diberikan langsung oleh sejumlah pemerintah kota di Indonesia.

"Olehnya harapan kami, negara-negara ASEAN juga turut membantu. Apalagi sampai sekarang masih ada sekitar 300 KK lebih yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian dan sekitar 40.000 jiwa sudah tinggal di huntara (hunian sementara)," ucapnya.***