Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia membenarkan akan membuka kedutaan di Palestina untuk memudahkan bantuan dan dukungan terus menerus bagi rakyat Palestina, yang menurutnya kini menghadapi kezaliman rezim Israel.
Perdana Menteri MalaysiaTun Dr Mahathir Mohamad dari Baku Azebaijan sebagaimana dilansir AstroAwani, Jumat, mengatakan kedutaan tersebut akan ditempatkan di Yordania dan diakreditasi kepada Palestina.
Menurut Mahathir, pemerintah sadar bahwa perkara tersebut bukan mudah dan sudah pasti Israel tidak membenarkan Malaysia membuka kedutaan di wilayah tersebut.
"Oleh karena itu, kami akan membuka kedutaan di Yordania. Ini akan memudahkan kami menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina dengan lebih mudah," katanya.
Tetapi, ujar dia, Israel akan mencari jalan untuk memastikan tidak ada bantuan sampai ke Palestina.
"Ini jelas apa yang dikehendaki oleh rezim tersebut. Setiap hari, (Israel) berusaha mencengkeram kehidupan rakyat Palestina dan satu pendekatan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan adalah dengan merampas lebih banyak tanah rakyat Palestina sehingga mereka tidak memiliki apa-apa," katanya.
Mahathir menyampaikan rencana tersebut pada KTT Gerakan Negara-Negara Non Blok (NAM) ke-18 di Baku, Jumat.
Dia menegaskan Malaysia tidak setuju dengan tindakan Israel yang mengklaim Baitulmaqdis (Yerusalem) sebagai ibu kota negara mereka.
Malahan, ujar dia, klaim itu mendapat dukungan dari sebagian negara Barat yang mengakui keputusan tersebut, selain berjanji akan memindahkan kedutaan masing-masing ke Yerusalem.
"Malaysia tidak setuju dengan hal ini. Kami meminta negara anggota NAM yang telah berpindah ke Baitulmaqdis atau merencanakan untuk berbuat demikian supaya mempertimbangkan semula keputusan mereka," kata Mahathir.
Sejauh ini, terdapat lebih 30 kantor diplomatik dan organisasi internasional yang dibuka di Palestina, baik di Ramallah maupun Gaza.
Negara-negara yang membuka kantor pejabat di Ramallah kebanyakannya adalah mereka yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
Saat ini, Palestina mempunyai kedutaan di Kuala Lumpur sementara perwakilan Malaysia untuk Palestina dirangkap oleh Kedutaan Malaysia di Mesir.
Sidang Puncak NAM ke-18 yang diadakan di Azerbaijan mengusung tema "Berpegang Kepada Prinsip Bandung Bagi Memastikan Tindakan Konkret dan Mencukupi Terhadap Tantangan Kontemporer Dunia".
Berita Terkait
Akankah Saudi dan Israel benar-benar membuka hubungan diplomatik?
Senin, 25 September 2023 15:36 Wib
Pemprov Sulawesi Tengah membuka seleksi pengadaan CASN 3.890 formasi
Kamis, 21 September 2023 16:30 Wib
Membuka "Atap Dunia" dari sisi timur Pegunungan Himalaya
Jumat, 26 Mei 2023 7:45 Wib
Upbit membuka kembali fitur deposit Rupiah
Kamis, 25 Mei 2023 8:45 Wib
Alex Marquez membuka peluang naik podium di MotoGP Argentina
Minggu, 2 April 2023 11:57 Wib
BI Sulteng membuka layanan penukaran uang di momen Ramadhan
Senin, 27 Maret 2023 21:28 Wib
PCINU membuka donasi untuk korban gempa di Turki
Selasa, 7 Februari 2023 9:56 Wib
Moeldoko membuka Festival Cap Go Meh Singkawang Kalimantan Barat
Minggu, 5 Februari 2023 12:21 Wib