Sajian Lumpia Indonesia di Festival Kuliner Asia di Lisabon

id Lisabon,KBRI Lisabon,Kuliner

Sajian Lumpia Indonesia di Festival Kuliner Asia di Lisabon

Suasana stand Indonesia dalam acara Festival Kuliner Asia diadakan Kedutaan Besar Indonesia, bersama kedutaan Bangladesh, Filipina, Korea, India, dan Thailand, bertempat di area KBRI Lisabon, di Lisabon, Portugal, Sabtu (26/10). (KBRI)

London (ANTARA) - Makanan Asia dan Indonesia khususnya seperti lumpia sukses merebut perhatian masyarakat Portugis di Festival Kuliner Asia yang diadakan Kedutaan Besar Indonesia, bersama kedutaan Bangladesh, Filipina, Korea, India, dan Thailand, bertempat di area KBRI Lisabon, di Lisabon, Portugal, Sabtu (26/10).

Festival Kuliner Asia bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan kuliner di negara-negara Asia kepada publik Portugal, demikian Pensosbud KBRI Lisabon Andre Nurvily kepada Antara London, Minggu.

Festival Kuliner Asia menyajikan masakan Indonesia seperti rendang, sate ayam, bakmi goreng, nasi bakar, martabak telur, lumpia, kue lapis, onde-onde. Wedang secang pun juga tidak ketinggalan diperkenalkan sebagai minuman tradisional Indonesia.

Selama festival, pengunjung dapat mengenal kesamaan karakteristik kuliner dari tiap negara di Asia. Saling pengaruh ini merupakan hasil interaksi antarbangsa Asia sejak ratusan tahun lalu.

“Ternyata kuliner di Asia terdapat kemiripan pada rasa dan tampilan, kekayaan bumbu dan rempah,” ujar Alexandra Xavier, mahasiswa fakultas bahasa di Universitas Lisabon.

Baca juga: Gubernur-Wagub Jatim diajak Via Vallen duet lagu berudul "Sayang"
Baca juga: Tempe mendoan jadi menu buka puasa di Istana

Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh pecinta kuliner Asia di Portugal untuk membeli dan menikmati berbagai jenis kuliner tradisional khas negara Asia lainnya, seperti dak-galbi dan bulgogi (Korea), adobang manok dan pancit (Filipina), thai chicken curry dan mango sticky rice (Thailand), briyani (Bangladesh), dan samosa (India).

Pengunjung yang hadir dapat berinteraksi secara langsung untuk berdiskusi mengenai proses pembuatan masakan yang disajikan. Mereka terperanjat karena kebutuhan bumbu rempah yang diperlukan sesungguhnya dapat dengan mudah dijumpai di toko-toko Asia di Lisabon.

Divisi Promosi Asia di Museu Santa Casa Misericórdia, Ricardo da Costa, mengatakan ratusan abad silam penjelajah Portugis berlayar ke Asia untuk menemukan jalur perdagangan rempah-rempah. Rempah menjadi kekuatan bumbu masakan dan beruntung saya dapat menemukannya di Portugal” ujar Ricardo da Costa, yang turut hadir bersama anak dan istrinya menghabiskan akhir pekan di Festival Kuliner Asia.

Meskipun suhu udara cukup dingin di bulan Oktober, hal tersebut tidak menghalangi sekitar lima ratus pengunjung untuk hadir. Untuk menghibur pengunjung, diputarkan lagu-lagu populer dari masing-masing negara, seperti Keroncong Kemayoran (Indonesia), Gangnam Style (Korea), Jugni (India).