PM Lebanon Hariri mundur di tengah aksi protes

id PM Saad al-Hariri,Mundur,Krisis Lebanon

PM Lebanon Hariri mundur di tengah aksi protes

Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri (kanan) menyambut Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly di Arab Economic Forum di Beirut, Lebanon, Kamis (2/5/2019). (REUTERS/MOHAMED AZAKIR)

Beirut (ANTARA) - Saad al-Hariri mengundurkan diri sebagai perdana menteri Lebanon pada Selasa karena merasa telah sampai pada "jalan buntu" dalam upayanya untuk mengatasi krisis yang dipicu oleh aksi massa besar-besaran terhadap elit pemerintah dan telah menyeret negara tersebut ke dalam kondisi yang kacau.

Hariri berbicara di hadapan publik setelah massa yang loyal terhadap gerakan Hizbullah Muslim Syiah dan Amal menyerang dan menghancurkan kamp protes yang didirikan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Beirut.

Kejadian itu merupakan aksi jalanan paling brutal di Beirut sejak 2008, ketika petempur Hizbulla merebut kendali ibu kota dalam letusan singkat konflik bersenjata dengan para musuh, yang loyal dengan Hariri dan sekutunya pada saat itu.

Pengunduran diri Hariri pada Selasa menunjukkan memanasnya ketegangan politik yang mungkin akan memperumit pembentukan pemerintahan baru yang diharapkan mampu mengatasi krisis ekonomi terparah Lebanon sejak perang saudara 1975-1990 itu.

Mundurnya Hariri, yang biasanya didukung Barat dan sekutu Teluk Arab Sunni, memicu kemerosotan sekaligus mendorong Lebanon ke siklus yang tak terduga. Lebanon bisa saja berakhir di bawah kekuasaan Hizbullah dukungan Iran, situasi yang akan semakin mempersulit upaya mendatangkan investasi asing yang sangat dibutuhkan.

Pihaknya juga menentang Hizbullah, yang menjadi bagian dari koalisinya dan menginginkan dirinya dan pemerintah untuk tetap bertahan. Hariri dianggap sebagai titik fokus bantuan Barat dan Teluk Arab untuk Lebanon, yang begitu membutuhkan dukungan finansial yang dijanjikan oleh sekutu-sekutu ini.

Sumber: Reuters