Benih langka, petani Parigi Moutong datangkan benih kedelai dari luar daerah

id Kedelai, Parigi moutong

Benih langka, petani Parigi Moutong datangkan benih kedelai dari luar daerah

Seorang petani sedang panen kedelai. ANTARA

Parigi (ANTARA) - Para petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendatangkan benih kedelai dari kabupaten tetangga, Poso lantaran di daerahnya belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson  Metubun di Parigi, Kamis mengatakan kedelai merupakan salah satu komoditas prioritas untuk mendukung peningkatan pangan daerah melalui program upaya khusus padi, jagung dan kedelai (upsus pajala) yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan pangan nasional.

"Parigi Moutong belum maksimal memenuhi kebutuhan benih, sehingga petani terpaksa membeli dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan mereka," ungkap Nelson.

Dia menjelaskan di Parigi Moutong sesungguhnya sudah ada desa mandiri benih, namun kelompok tani masih sulit memperoleh benih berkualitas unggul berstandar nasional untuk ditangkar, sehingga petani terpaksa membeli dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhannya.

Guna mendukung peningkatan produksi pangan, pemerintah setempat menargetkan produksi kedelai sebanyak 7.043 ton pada musim panen Oktober 2018-Maret 2019 dan April-September 2019.

Dikemukakannya, sektor pertanian masih menjadi andalan Parigi Moutong, di samping perikanan dan kelautan, sehingga  pemerintah saat ini terus menggenjot komoditas tanaman pangan agar dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan termasuk padi dan jagung.

"Pada musim tanam Oktober 2018-Maret 2019, luas lahan kedelai mencapai 1.860 hektare, sedangkan musim tanam April-September 2019 seluas 1.658 hektare, sehingga total luas tanam sebesar 3.518 hektare," ujar Nelson yang mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Parigi Moutong.

Menurut dia, penetapan luas tanam sudah disesuaikan dengan kemampuan ketersediaan lahan milik petani.

Dari luas tanam 3.518 hektare, pemerintah menargetkan luas panen mencapai 3.350 hektare dengan produktivitas 31,02 kuintal per hektare.

Dia menambahkan, sebelumnya di tahun 2018 petani di kabupaten itu sempat mendatangkan benih kedelai dari Pulau Jawa yang telah teruji kualitasnya dan sudah bersertifikat sebagai benih unggulan.

"Kacang kedelai masih menjadi komoditas nomor tiga selain jagung dan padi. Meski begitu, paling tidak Parigi Moutong bisa berkontribusi menambah produksi pangan nasional," ujarnya.