Kacang tanah masih menjadi komoditas pendukung di Parigi Moutong

id Kacang tanah, petani kacang, Parigi moutong

Kacang tanah masih menjadi komoditas pendukung di Parigi Moutong

Kacang tanag (Foto Antara/dok)

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengatakan kacang tanah masih menjadi komoditas pendukung pertanian di kabupaten itu. 

"Sejauh ini pemerintah masih memprioritaskan tiga komoditas yakni padi, jagung dan kedelai sebagai penopang ketahanan pangan daerah melalui progran Upsus Pajala, " ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Jumat. 

Nelson menjelaskan, pada musim tanam Oktober 2018-Maret 2019 pemerintah menarget luas tanam sekitar 151 hektare,  sedangkan di musim tanam April-September 2019 hanya sekitar 148 hektare, hal ini mengalami sedikit penurunan.

"Target luas tanam secara keseluruhan seluas 299 hektare. Diharapkan petani bisa mencapai target yang sudah di tetapkan, " kata dia menambahkan. 

Menurutnya, Parigi Moutong memiliki potensi lahan pertanian yang cukup memadia untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan. Meski begitu, kacang tanah hanya di jadikan sebagai komoditas pendukung sektor tersebut. 

Dia memaparkan, pada bulan April tahun ini pemerintah menarget luas tanam hanya 16 hektare, begitupun Mei seluas 26 hektare, Juni 27 hektare, Juli 26 hektare dan Agustus 28 hektare serta Sepember 26 hektare yang tersebar di 23 kecamatan di kabupaten itu. 

"Kondisi ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan petani, olehnya pemerintah menginginkan semua komoditas bisa mencapai target di akhir tahun, " ujar Nelson. 

Parigi Moutong masih menjadi penopang utama sektor kebutuhan pangan Sulawesi Tengah yang disumbangkan dari komoditas padi. Dimana tahun ini pemerintah terus meningkatkan produksi yang di dukung dengan ketersediaan lahan memadai melalui program cetak sawah baru. 

Pemerintah setempat saat ini telah merealisasikan seluas 200 hektare sawah baru yang melibatkan sekitar 178 petani. 

"Sebagaimana keinginan pemerintah provinsi maka kami mengupayakan produksi padi sawah dan ladang sebesar 276.941 ton dari target luas tanam 55.166 hektare, sedangkan luas panen tahun ini sebesar 52.539 hektare dengan produktivitas 52,71 kwintal per hektare," ucap Nelson.