Kapenrem : TNI tidak gunakan dana stimulan bantu percepatan pembangunan pascabencana Sulteng

id TNI, bantu, korban bencana

Kapenrem : TNI tidak gunakan dana stimulan bantu percepatan pembangunan pascabencana Sulteng

Personel TNI saat membantu pembangunan rumah warga yang rusak akibat bencana alam 28 September 2018 lalu.(ANTARA/HO-Penrem).

TNI datang membantu percepatan pembangunan, yang dinilai lambat. Jadi kalau dibilang mengunakan anggaran dari APBD itu tidak benar. Dana makan minum yang digunakan TNI turun dari Mabes TNI, ini perlu diluruskan
Palu (ANTARA) - Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 132/Tadulako, Kapten Inf. Ahmad Jayadi, mengatakan personel TNI AD yang membantu percepatan pembangunan pascabencana, tidak mengunakan dana stimulan bencana Sulawesi Tengah.

"TNI datang membantu percepatan pembangunan, yang dinilai lambat. Jadi kalau dibilang mengunakan anggaran dari APBD itu tidak benar. Dana makan minum yang digunakan TNI turun dari Mabes TNI, ini perlu diluruskan," kata Kapten Jayadi, di Palu, Sabtu.

Kapten Jayadi tegaskan, kehadiran TNI membantu percepatan pembangunan pascabencana Sulteng berdasarkan perintah, dengan dana yang dianggarkan dari Mabes TNI.

"Ada muncul kemarin anggota dewan menolak, kita tidak tahu itu. Yang jelas TNI masuk atas perintah Mabes. TNI datang semata-mata membantu pemerintah percepat pembangunan. Jangan sampai nanti ada salah paham bahwa TNI mengunakan dana stimulan," tegasnya.

Baca juga: TNI dan Polri di Palu perkuat sinergitas dan soliditas
Baca juga: TNI-Polri bersama masyarakat tanam ribuan pohon buah di Sigi


Saat ini, kata mantan Danramil Poso Pesisir ini, anggota TNI yang diturunkan sebanyak 250 personel, dari 1000 personel yang direncanakan membantu percepatan pembangunan pasca bencana Sulteng.

"Rencana 1000 personel dari Kodam, cuma sampai sekarang perkuatan 750 itu belum datang, sementara masih 250 personel, dengan penyebaran di Palu, Sigi dan Donggala," katanya.

TNI yang diturunkan, tegasnya lagi, membantu pembangunan rumah warga yang rusak akibat bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi tanggal 28 September 2018 lalu.

"Kita tidak di Huntap, kita di rumah masyarakat yang rusak, dengan harapan dipercepat dan sebelum lebaran sudah bisa ditempati, dan saat ini sudah ada rumah warga yang selesai 100 persen dibangun oleh TNI," katanya.

Baca juga: Legislator Palu tolak dana stimulan digunakan operasional TNI
Baca juga: Pemerintah alokasikan dana bagi TNI bantu perbaikan rumah rusak Palu