Bupati Sigi Irwan bertekad kuatkan sarana petani untuk kemandirian ekonomi

id BUPAT SIGI,PEMKAB SIGI,PERTANIAN SIGI,PETANI SIGI

Bupati Sigi Irwan bertekad kuatkan sarana petani untuk kemandirian ekonomi

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyerahkan bantuan alat mesin pertanian kepada petani di Kecamatan Dolo, berlangsung di Desa Potoya, Selasa (26/11/2019). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Petani harus diisi, harus diberi sarana dan prasarana penunjang agar mereka bisa kuat dari segiĀ ekonomi. Sarana prasarana itu untuk kemandirian ekonomi masyarakat
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta mengemukakan tekadnya untuk terus menguatkan sarana prasarana yang dibutuhkan petani agar dapat mengelola sektor pertanian dengan optimal, demi pembangunan kemandirian ekonomi masyarakat.

"Petani harus diisi, harus diberi sarana dan prasarana penunjang agar mereka bisa kuat dari segi ekonomi. Sarana prasarana itu untuk kemandirian ekonomi masyarakat," ucap Mohammad Irwan Lapatta saat menyampaikan sambutan pada penyerahan 14 unit alat mesin pertanian berupa traktor tangan (handtractor) kepada petani di kecamatan Dolo, di Desa Potoya, Selasa.

Bupati menyebut tidak hanya sarana prasarana yang harus dikuatkan, tetapi kapasitas dan keterampilan petani juga harus dikuatkan dan dikembangkan agar kegiatan bercocok tanam dan hasil panen benar-benar berkualitas.

Pemkab Sigi secara perlahan-lahan akan terus membantu sarana prasarana petani, alkon, bibit dan traktor tangan agar petani lebih mudah mengolah lahan-lahan pertanian.

"Semua petani di Sigi harus dapat bantuan alat mesin pertanian," kata Iwan, sapaan akrab M Irwan Lapatta.

Baca juga: Petani di Dolo gembira dapat bantuan 14 handtractor dari Bupati
Baca juga: Kementan bantu petani terdampak bencana gempa Sigi


Dia menjabarkan Pemkab Sigi menargetkan memberikan 200 unit traktor tangan kepada petani di semua kecamatan pada tahu 2020. Tahun 2019 ini telah disalurkan 150 traktor tangan.

Dengan bantuan tersebut, ia berharap petani dapat kembali bertani dan menggenjot produktivitas dari luas tanam oleh masing-masing kelompok tani yang ada di Sigi.

"Kita harapkan produktivitas minimal dari petani mencapai tujuh ton dalam satu hektare luas tanam komoditi pertanian," katanya.

Bupati mengakui bahwa tantangan terbesar petani saat ini adalah kesulitan air, karena sebagian besar petani bergantung air dari irigasi. Sementara irigasi rusak total karena bencana gempa dan likuefaksi.

"Saya mohon para petani bersabar, ada upaya intervensi yang kami lakukan yakni pembangunan sumur dangkal dan pemberian alkon kepada petani untuk membantu petani mengatasi kesulitan air," ujarnya.

Bupati juga telah menyampaikan kepada Pemerintah Pusat lewat Kementerian PUPR saat meninjau kondisi irigasi di Sigi. Kementerian PUPR dalam waktu dekat akan segera mengaliri air pada tahap pertama, yang dapat membasahi 1.070 hektare lahan pertanian di Sigi.

"Ini akan segera dibuka oleh PUPR sekitar bulan depan atau awal tahun 2020. Dengan begitu, petani akan segera mendapat air dari irigasi," katanya.*