Sigi (ANTARA) - Manajer PT PLN Area Palu, Sulawesi Tengah, Saleh Abbas mengatakan pemulihan pasokan listrik untuk wilayah Dataran Lindu di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, masih terkendala lokasi titik-titik tiang dan jaringan yang berada jauh dari jalan raya.
"Listrik sebelum gempa bumi 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018 itu sebenarnya sudah menyala. Tapi putus total saat gempa karena banyak tiang roboh dan jaringan yang putus," kata Saleh Abbas di Palu, Kamis.
Belum lagi diperbaiki, sudah datang bencana alam banjir bandang di Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi yang mengakibatkan beberapa tiang listrik roboh dan jaringan putus.
Pihaknya, kata dia, sudah berupaya untuk menormalkan kembali pasokan listrik ke sejumlah desa di Dataran Lindu, tetapi sulit dilakukan sebab terkendala akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan pengangkut material listrik.
"Kami sudah survei ke lokasi-lokasi tiang-tiang yang roboh itu berada cukup jauh dari jalan dan juga tebing," kata Abbas.
Satu-satunya jalan yang akan ditempuh adalah mengangkut material berupa tiang dan kabel listrik menggunakan tenaga manusia, artinya semua material harus dipikul.
Menurut dia, pekerjaan tersebut tidak mudah dan selain butuh waktu juga berdampak terhadap biaya cukup besar sebab harus mengerahkan tenaga manusia.
"Itulah kendala utama yang dihadapi PLN dalam proses pemulihan listrik ke Lindu yang sampai sekarang ini belum bisa dilakukan," ujarnya.
Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata sebelumnya berjanji kepada masyarakat Lindu mengupayakan agar listrik sudah kembali normal menyala sebelum Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru Januari 2020.
Untuk penerangan jalan, bupati mengatakan pemerintah telah menyediakan sebanyak 1.000 mata lampu. Namun, karena masih terkendala akses jalan kendaraan yang tidak bisa, kemungkinan besar listrik di Kecamatan Lindu belum bisa menyala seperti apa yang diharapkan oleh Pemkab Sigi.
Lindu merupakan wilayah yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Untuk menuju wilayah berpenduduk sekitar 7.000 jiwa tersebut harus melewati kawasan hutan lindung.
Di Kecamatan Lindu terdapat lima desa yakni Puo'ro,Langko, Tommado, Anca dan Olu. Desa Olu terletak diseberang danau dan untuk menuju desa itu tidak ada jalan darat, kecuali menggunakan perahu atau kapal motor dengan perjalanan sekitar setengah jam dari dermaga Desa Tomado, Ibu Kota Kecamatan Lindu.
Kecamatan Lindu terletak di atas ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut dan terdapat beberapa obyek wisata menarik yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Objek wisata dimaksud antara lain 'surga' burung elang Sulawesi, anoa, babi rusa, kus-kus, tangkasi,ular piton, monyet hitam dan ratusan jenis burung, termasuk 30 persen di antaranya satwa endemik.
Berita Terkait
PLN Palu jamin pasokan listrik lancar selama puasa hingga Idul Fitri
Sabtu, 9 Maret 2024 3:53 Wib
Pemeliharaan jaringan kelistrikan di Palu
Rabu, 6 Maret 2024 20:17 Wib
PLN jadi tulang punggung Indonesia capai target emisi nol bersih
Rabu, 6 Maret 2024 15:52 Wib
PLN UIP Nusra pantau capaian pembangunan PLTU Sambelia
Selasa, 5 Maret 2024 8:16 Wib
PLN uji coba Gardu Induk PLTU Palu-3 untuk perkuat kelistrikan Sulteng
Senin, 26 Februari 2024 19:04 Wib
Sofyano Zakaria Pengembangan HRS bukti transisi energi sektor otomotif
Senin, 26 Februari 2024 12:50 Wib
PLN Indonesia Power jalankan 1.886 program SGD'spada 2023
Senin, 19 Februari 2024 15:14 Wib
PLN NTT siagakan 1.170 personel cegah gangguan kelistrikan saat Pemilu
Selasa, 13 Februari 2024 15:41 Wib