Palu Golden Hotel kembali beroperasi, langsung 'full-booked' selama sebulan

id PGH,PHRI,Hotel Palu

Palu Golden Hotel kembali beroperasi, langsung 'full-booked' selama sebulan

Pemilik usaha Golden Hotel Group Piter Gozal (kiri) menyerahkan tumpeng kepada General Manager Palu Golden Hotel & Resort Umbu Mehang, menandai re-opening PGH & Resort di Palu, Rabu (27/11) (ANTARA/HO-Tasman)

Terkait tarif, Umbu mengakui bahwa untuk sewa kamar, pihaknya menerapkan tarif mulai Rp700.000 sampai Rp1,8 juta/malam.
Palu (ANTARA) - Sebuah hotel berbintang tiga di Pantai Talise, Kota Palu yakni Palu Golden Hotel & Resort, kembali beroperasi mulai Kamis (28/11), setelah setahun lebih tutup akibat kerusakan parah dan penjarahan pascagempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan ibu kota Provinsi Sulteng ini pada 28 September 2018.

Tak tanggung-tanggung, saat mulai dibuka, hotel berbintang pertama di kota berpenduduk hampir 400.000 jiwa ini, langsung dipesan penuh (full-booked) hingga Desember 2019.

Re-opening alias pembukaan kembali PGH & Resort yang bertepatan dengan yang HUT-nya yang ke-29 itu berlangsung dalam acara yang sederhana ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh pemilik usaha Golden Hotel Group Piter Gozal dan potongan tumpengnya diserahkan kepada General Manager PGH Umbu Mehang.

Kepada para jurnalis, Umbu yang didampingi Sekretaris DPD PHRI Sulteng Ali Maheki menjelaskan bahwa sampai saat ini, renovasi hotel masih terus berlangsung dan diharapkan selesai tuntas pada Desember 2019.

Saat ini, PGH baru beroperasi dengan 35 kamar, 3 diantaranya kamar eksekutif dan selebihnya kamar premier.

"Ball room, 21 kamar tidur, kolam renang dan halaman parkir masih sedang tahap renovasi yang diharapkan tuntas pada Desember 2019 nanti," ujarnya.

Tampilan baru PGH yang saat ini mempekerjakan 30 lebih karyawan itu mengalami banyak sekali perubahan, mulai dari logo, disain kamar, restoran, lobby dan kolam renang. Bahkan nama pun berubah dari PGH menjadi PGH & Resort.
Palu Golden Hotel & Resort dalam penampilan barunya pascabencana 2018 menggunakan produk-produk lokal seperti rotan untuk menghiasi interior hotel. (ANTARA/HO-PGH)

"Kami juga menggunakan bahan rotan, daun silar dan motif batik bomba pada meubiler dan hiasan-hiasan dalam ruangan untuk mengangkat kekayaan alam dan budaya lokal," katanya lagi.

PGH & Resort Palu, kata Umbu, melakukan perubahan desain yang cukup radikal karena saat bencana lalu, seluruh isi hotel dijarah warga.

"Bentuk ruang-ruang kamar, lobby dan restoran memang tidak berubah karena tembok-tembok tak mengalami kerusakan serius, namun disain interiornya berubah total sebab isi-isi ruangan habis dijarah," katanya prihatin.

Terkait tarif, Umbu mengakui bahwa untuk sewa kamar, pihaknya menerapkan tarif mulai Rp700.000 sampai Rp1,8 juta/malam.

"Kamar-kamar kami yang beroperasi saat ini memang baru kelas premier dan eksekutif, sedangkan yang deluxe dan signature baru akan dioperasikan mulai Januari 2020," ungkap Umbu lagi.

Ketua PHRI Sulteng Fery Taula mengapresiasi pembukaan PGH & Resort dan berterima kasih kepada jajaran PGH & Resort yang berupaya untuk kembali beroperasi untuk menyemarakkan pariwisata Kota Palu. 

"Selain itu tentu membuka lapangan kerja dan ikut memutar roda perekonomian Kota Palu," ujarnya.
General Manager Palu Golden Hotel & Resort Umbu Mehang (tengah) berbincang dengan Sekretaris DPD PHRI Sulteng Ali Maheki di ruang check-in PGH & Resort Palu, Kamis (28/11) (ANTARA/Rolex Malaha)