Agen imbau pangkalan di Parigi gunakan elpiji non-subsidi

id Agen elpiji, pangkalan, Pertamina, elpiji

Agen imbau pangkalan di Parigi gunakan elpiji non-subsidi

Sales Eksekutif Elpiji Pertamina wilayah V Sulawesi Tengah Ardian Dominggo W Sukarno saat meninjau salah satu pangkalan elpiji bersubsidi tiga kilogram di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (17/5/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi (ANTARA) - Agen penyalur mengimbau pemilik pangkalan resmi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah agar menggunakan 'Bright Gas' sebagai elpiji non-subsidi untuk konsumsi harian. 

"Sesuai araha Pertamina pemilik pangkalan tidak boleh menggunakan elpiji bersubsidi tiga kilogram sebagai konsumsi harian. Elpiji bersubsidi khusus untuk masyarakat kurang mampu," ungkap Manager Reykhai Jaya Sejahtera Wandi, di Parigi, Senin. 

Agen sebagai pihak swasta yang terikat kerja sama dengan Pertamina dipercayakan untuk mendistribusi elpiji bersubsidi ke sub agen atau pangkalan resmi serta memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan distribusi di masing-masing pangkalan agar penyaluran tepat sasaran. 

Wandi menjelaskan, Pertamina telah menyediakan 'bright gas' ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram untuk konsumsi pangkalan. Selain itu, pegawai negeri sipil, TNI dan Polri wajib menggunakan elpiji non-subsidi termasuk wirausaha yang berpenghasilan diatasi Rp1,5 juta. 

"Saat ini presentase realisasi pembukaan pangkalan resmi elpiji bersubsidi di wilayah Parigi sudah mencapai 85 persen, kami mengupayakan membuka akses di desa-desa yang sama sekali belum memiliki pangkalan guna memudahkan masyarakat memperoleh elpiji tiga kilogram, " ujarnya. 

Dia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin beralih konsumsi dari elpiji bersubsidi ke 'bright gas' peluangnya sangat terbuka, justru semakin lebih baik, itu artinya ada perubahan pola penggunaan timbul dari kesadaraan masyarakat itu sendiri. 

"Penggunaan elpiji harus bijak. Kalau masyarakat mampu tidak mesti menggunakan elpiji tiga kilogram. Pertamina telah menyediakan elpiji ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram sebagai solusi," kata Wandi menambahkan. 

Guna menghadapi Natal dan Tahun Baru, paparnya, pihaknya akan menyediakan sekitar 10 pangkalan siaga tergabung dalam satuan tugas yang tersebar di sejumlah wilayah Kota Parigi dan sekitarnya sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan. 

"Kuota tetap tidak ada penambahan. Jika sewaktu-waktu pasokan habis di pangkalan siaga kami akan mendistribusi secapatnya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, " ucap Wandi. 

Berdasarkan catatan Pertamina, kuota elpiji bersubsidi Parigi Moutong selama 2019 sekitar 6.417 metrikton. Kabupaten itu ketiga tertinggi dari jatah Kota Palu.