Wacana tiga periode jabatan Presiden belum pernah dibicarakan DPR

id DPR,Periodisasi jabatan Presiden,amendemen uud 45

Wacana tiga periode jabatan Presiden belum pernah dibicarakan DPR

Politisi Golkar Aziz Syamsuddin saat berfoto bersama Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Istimewa/aa)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin mengatakan pihaknya belum pernah membicarakan terkait wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode, yang menjadi polemik di masyarakat.

Dia mengaku kaget karena wacana tersebut muncul di media padahal DPR belum pernah mengagendakan pembahasan terkait persoalan tersebut.

"Dari DPR belum ada pembahasan soal itu, justru saya sebagai Pimpinan DPR kaget dengan wacana yang tiba-tiba muncul di media," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Aziz yang merupakan politisi Partai Golkar itu mengatakan, dirinya membaca di media sosial terkait amendemen terbatas UUD 1945, namun tidak menyangkut periodisasi Presiden.

Namun menurut dia, Fraksi Partai Golkar telah mengeluarkan pandangannya yaitu tidak setuju amendemen UUD.

Baca juga: Pakar Hukum: diskursus masa jabatan Presiden tiga periode
Baca juga: Fadli Zon: perpanjangan masa jabatan presiden, Itu wacana berbahaya
Baca juga: PSI usul agar masa jabatan presiden tujuh tahun


"Hal itu tertuang dalam keputusan Fraksi Partai Golkar, silakan baca karena kalau saya katakan nanti tafsirnya beda," ujarnya.

Menurut dia, Golkar tidak ada rencana membicarakan terkait isu dua atau tiga periodisasi Presiden.

Dia mengatakan, Golkar tidak pernah bicara apakah periodisasi jabatan Presiden itu dua atau tiga, karena substansi melakukan perubahan UUD ada banyak hal.

"Kami mendukung pernyataan Presiden Jokowi terkait periodisasi karena Golkar adalah partai pendukung pemerintah," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pihak-pihak yang mengusulkan amendemen UUD 1945 dengan mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode hanya ingin mencari muka.

"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. (Mereka yang usul) itu, satu ingin menampar muka saya, kedua ingin mencari muka, ketiga ingin menjerumuskan, itu saja," kata Presiden Joko Widodo dalam acara diskusi dengan wartawan istana kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (1/12).

Wakil Ketua MPR RI dari fraksi PPP Arsul Sani mengungkapkan perihal usulan perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tersebut datang dari anggota DPR Fraksi NasDem, salah satu partai pendukung Presiden Joko Widodo.