Menteri KKP ajak mahasiswa bantu pembudidaya perikanan

id Antara Sulsel

Menteri KKP ajak mahasiswa bantu pembudidaya perikanan

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan UMI Makassar Zulkifli saat melakukan audiensi dengan Menteri KKP Edhy Prabowo di Jakarta, Minggu (1/12/2019) ANTARA/HO-Humas UMI

Pak Menteri KKP ingin Himapikani dapat memberikan pendampingan bagi masyarakat. Misalnya ikut menggiatkan usaha budidaya di masyarakat. Untuk menghidupkan lahan, KKP memiliki bantuan ekskavator dan dapat mengadakan mesin pembuat pakan mandiri
Makassar (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak dan mendorong mahasiswa termasuk Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) untuk membantu budidaya perikanan masyarakat.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan UMI Makassar Zulkifli mengatakan ia bersama mahasiswa yang lain telah bertemu Menteri KKP di Jakarta, dan diharapkan bisa berkontribusi terhadap perkembangan perikanan di Indonesia.

"Pak Menteri KKP ingin Himapikani dapat memberikan pendampingan bagi masyarakat. Misalnya ikut menggiatkan usaha budidaya di masyarakat. Untuk menghidupkan lahan, KKP memiliki bantuan ekskavator dan dapat mengadakan mesin pembuat pakan mandiri," ujarnya di Makassar, Rabu.

"Mahasiswa juga diharap dapat berkontribusi dengan membantu akses jaringan irigasi, membangun jaringan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), bekerja sama dengan pemerintah dengan ilmu yang dimiliki,” lanjut Zulkifli yang diundang hadir bersama 33 lembaga kemahasiswaan perikanan (LKP) di Jakarta, 1 Desember 2019.

Baca juga: Menteri Edhy ingin regulasi pusat dan daerah tidak terkesan tumpang tindih

Menteri, kata dia, juga berharap Himapikani selaku stakeholder penting bisa mengawal dalam pelaksanaan program KKP dan menjadi mitra KKP pada khususnya. Dan dilibatkan dalam setiap perumusan kebijakan yang fundamental.

Menteri KP juga berpendapat Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, keberadaan jurusan perikanan dan kelautan di setiap kampus akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan sektor ini.

“Ke depan kebijakan kami akan fokus dalam sentra budidaya, semua budidaya baik itu ikan untuk ketahanan pangan, ikan untuk hias, juga ikan untuk industri,” ujarnya.

Menteri juga mengingatkan mahasiswa merubah paradigma yang terfokus ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintahan.

Ia mengatakan, menekuni usaha budidaya perikanan, pengolahan ikan, dan sebagainya jauh lebih menguntungkan.

Apalagi dengan keilmuan yang dimiliki, mahasiswa dapat menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan hasil usaha. Di bidang budidaya misalnya, dengan sistem intensifikasi hasil yang diperoleh bisa berkali lipat lebih tinggi dibandingkan budidaya tradisional.***