"Akibat bencana itu bermacam yang terkena dampak, termasuk didalamnya masalah sosial yang tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, Gubernur Sulawesi Tengah, melalui Mohammad Faisal Mang, MM, Asisten Admistrasi Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sekretariat Daerah Sulawesi Tengah, saat membuka Seminar pemimpin gereja Provinsi Sulteng, di Palu, Kamis.
Saat ini katanya, kondisi wilayah terdampak bencana dalam tahap rehap rekonstruksi, namun tetap harus dilakukan bersama-sama untuk cepat tercapainya pemulihan di wilayah yang terdampak bencana alam tersebut.
"Apa yang kita diseminarkan pada hari ini salah satu upaya dan mempersatukan bagaimana bersama-sama menciptakan suasana damai di daerah ini," katanya.
Gubernur kata Faisal, menyambut baik acara seminar pemimpin gereja tersebut yang difasilitasi oleh Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng bersama pengurus Bamag dan pejabat terkait dari kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah.
Karena kata dia, tujuannya untuk membantu terwujudnya dan terjaganya toleransi beragama, khususnya di internal umat kristiani dalam rasa saling menghormati antar umat beragama sejalan dengan konsep universal kemanusiaan.
"Kegiatan ini diharapkan pemimpin gereja maupun tokoh agama Kristen memiliki kepekaan dan kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai perkembangam politik dan dinamika yang terjadi di masyarakat," katanya.
"Dengan terus membangun harmonisasi baik secara internal maupun eksternal dalam merespon dan menjebatani berbagai kepentingan umat Kristiani dan masyarakat," tandasnya.
Dalam seminar ini dihadiri oleh ketua Bamag Sulteng, para pemimpin dari berbagai gereja yang ada di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kota Palu.***
